Berita Pati

Ada 1.200 Pasien TBC di Pati, Waspada Jika Alami Batuk Berkepanjangan

Di Pati, terdapat lebih dari 1.200 pasien Tuberkulosis (TBC). Jumlah kasus tersebut merupakan yang terbanyak di eks Karesidenan Pati.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Pati, M Yasir Al Imron 

TRIBUNMURIA.COM, PATI – Di Pati, terdapat lebih dari 1.200 pasien Tuberkulosis (TBC).

Jumlah kasus tersebut merupakan yang terbanyak di eks Karesidenan Pati dan kedelapan terbanyak di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia Kabupaten Pati, M Yasir Al Imron, ketika dihubungi Tribunmuria.com, Jumat (25/3/2022).

"Di Pati ada sekitar 1.200-an pasien (TBC). Angka itu berdasarkan data di semua faskes (fasilitas kesehatan), baik rumah sakit maupun Puskesmas," ujar dia.

Baca juga: PSIS Semarang Kalah Telak dari Persipura, Ini Kata Rezal

Baca juga: Agen Minyak Goreng Curah di Pati Mengeluhkan Pasokan dari Produsen Kurang

Baca juga: Kualitas Lingkungan Masih Jadi Ancaman, Jaringan Peduli Iklim Alam Ingatkan Semarang Bisa Tenggelam

Namun demikian, Yasir menduga jumlah tersebut jauh lebih sedikit ketimbang data riil di lapangan. 

Hal ini lantaran masih rendahnya kesadaran masyarakat.

Masih ada stigma negatif di tengah masyarakat terhadap penderita penyakit ini. Hal ini membuat penderita enggan memeriksakan diri ke dokter.

“Di Kabupaten Pati, kecamatan dengan pasien terbanyak ialah Kayen. Di sana bahkan ada penderita TBC resisten obat (RO). Kemudian kecamatan selanjutnya yang kasusnya banyak ialah Batangan dan Juwana,” urai dia.

Yasir menyebut, penderita TBC yang sembuh mencapai 70 persen. 

Adapun pasien yang tidak diketahui mencapai 30 persen. Sementara 2 persen meninggal dunia. 

"Sebetulnya masih banyak, tapi tidak teridentifikasi. Mungkin karena kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait TBC masih minim. Akhirnya masyarakat menganggap batuk yang dialami bukan karena TBC melainkan batuk biasa," kata dia.
 
Selain itu, masih banyak penderita TBC yang takut dikucilkan di lingkungan sosial. 

Hal ini membuat mereka takut berobat ke faskes. 

Padahal, penyakit ini bisa menular ke orang lain melalui droplet.

Adapun beberapa gejala TBC, terang Yasir, ialah mengalami batuk lebih dari dua minggu. 

Selain itu, nafsu makan berkurang hingga berat badan menurun. 

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved