Berita Blora
Terdampak Minyak Mentah Akibat Pipa Bocor, Petani di Sambong Blora Terpaksa Panen Dini
Akibat terdampak luberan minyak mentah dari kebocoran pipa Pertamina EP Field Cepu, petani di Desa Pojok Watu terpaksa memanen padi nya lebih dini.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Akibat terdampak luberan minyak mentah dari kebocoran pipa Pertamina EP Field Cepu, petani di Desa Pojok Watu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora terpaksa memanen padinya lebih dini.
Padi yang semestinya belum waktunya dipanen, terpaksa harus dipanen lebih awal.
Jumari, petani di Desa Pojok Watu mengungkapkan butuh waktu seminggu atau 10 hari lagi untuk melakukan panen padinya.
“Kalau tidak segera dipanen, tanaman bisa mati. Rasa berasnya pun juga nanti tidak enak,” ungkap Jumari, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Banyak Pedagang Johar Belum Dapat Lapak, Dewan Dorong Pembangunan SCJ Semarang Segera Dimulai
Baca juga: Openaire, Tempat Nongkrong Baru di Marina Semarang dengan Konsep Suasana Alam
Baca juga: Berharap Kinerja Pemerintahan Optimal, Bupati Pati Rotasi Jabatan Dua Kepala Dinas
Dijelaskannya, begitu mendengar ada pipa bocor dirinya langsung ke sawah untuk memanen padi.
“Kemarin belum masuk sawah. Tidak lama kemudian, minyak bercampur mulai masuk sawah,” jelasnya.
Kakek yang memiliki 7 orang cucu ini, mengaku 3 petak sawahnya terdampak luberan minyak.
Hasil dari panen itu, ditaksir sekira 5 kwintal.
“Lainnya aman. Tidak tahu persis berapa luas lahannya,” ucapnya.
Disampaikannya, bahwa lahan yang dia garap adalah lahan bengkok desa setempat.
“Ini bengkok kamituwo (Kepala Dusun),” ujarnya.
Dikatakannya, sudah ada pihak Pertamina yang mendatanginya.
“Infonya nanti mau diganti. Tapi tidak tahu besarannya,” ucapnya.
Adapun identitas diri, seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), sudah diserahkannya ke pihak desa.
“Desa nanti yang mengurusi. Harapannya saya bisa dapat ganti,” harapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/kondisi-sawahnya-setelah-padi-dipanen-183.jpg)