Gas Beracun Geo Dipa
Mengenang Tragedi Kawah Sinila, Bencana Gas Beracun yang Tewaskan Ratusan Warga Dieng
Insiden di PAD 28 PT Geodipa Dieng menewaskan seorang pekerjaan, serta beberapa orang dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Moch Anhar
Suatu hari pada bulan Februari tahun 1979, kiamat kecil mengguncang dataran tinggi Dieng. Kawah Sinila meletus.
Gemuruhnya didengar warga.
Getarannya dirasakan mereka. Penduduk berlarian ke segala penjuru untuk menyelamatkan diri.
Bencana gas beracun nyatanya sulit diantisipasi warga.
Bencana longsor masih bisa terlihat darimana datangnya luncuran tanah. Banjir pun bisa diketahui darimana arah aliran air.
Dengan demikian, warga lebih mudah mengantisipasinya hingga bisa lari menghindar.
Tetapi siapa yang mampu mengenali arah datangnya gas. Makhluk itu bak iblis tak berwujud.
Penduduk seperti menghadapi musuh yang tak terlihat.
Baca juga: Sumur Bor Geo Dipa Dieng Keluarkan Gas Beracun, Ini Dia Pandangan Ahli Geologi Unsoed Purwokerto
Baca juga: Menparekraf Dorong Investor Kembangkan Sektor Pariwisata Ekonomi Kreatif Jateng dan DIY
Baca juga: Bangkitkan Ekonomi Pariwisata, Candi Borobudur Jadi Magnet Wisatawan Mancanegara
Siapa sangka, lahan yang mereka lalui untuk menyelamatkan diri (evakuasi) justru menjadi jalan kematian.
Semburan gas beracun dari kawah menyebar hingga masuk ke lubang-lubang hidung warga.
Gas yang masuk ke tubuh itu seakan mencekik mereka dari dalam. Warga mati bergelimpangan. (*)