Berita Jateng
Kritik dengan Media Seni, Urban Fivesketcher Gambar Pasar Projo Kabupaten Semarang yang Semrawut
Para seniman Urban Fivesketcher membuat gerakan melukis Pasar Projo dan Sub Terminal di depan Pasar Projo yang kumuh sebagai wujud kritik.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Para seniman Urban Fivesketcher membuat gerakan melukis Pasar Projo dan Sub Terminal di depan Pasar Projo yang kumuh sebagai wujud kritik.
Dari sejauh mata memandang, salah satu pasar tradisional terbesar itu sangat memprihatikan.
Tata letak kios yang semrawut, infrastruktur keamanan yang butuh diperbaiki, kabel-kabel yang ruwet tidak tertata dengan baik, bahkan beberapa fasitilas yang kurang layak dan tidak terperhatikan.
Baca juga: Bupati Kudus Dorong Warga Bisa Memanfaatkan Fasilitas Pelatihan dari BLK
Baca juga: Optimalkan Keberadaan BLK, Pemkab Kudus Buka Jenis Pelatihan yang Banyak Peminat
Dari pemandangan itu, para pelukis langsung mencoret dan menggambar kanvas yang sudah disiapkan dengan pensil hingga cat air.
Mereka melukis kondisi pasar secara 'jujur.'
Keadaan yang semrawut, termasuk lokasi parkir kendaraan, dan juga pedagang yang berjualan di pinggiran.
"Kami berupaya menyuarakan aspirasi pedagang agar mendapatkan pasar yang memiliki fasilitas lebih baik," jelasnIreng Wawan, Koordinator Urban Five Sketcher, Minggu (13/3/2022).
Wawan mengungkapkan, pemilihan Pasar Projo sebagai spot lukisan, karena pasar sebagai sentra perekonomian masyarakat, harus memiliki daya saing dengan pasar daerah lain.
Momentum melukis pasar ini, lanjutnya, juga sebagai momentum kebangkitan para seniman yang terpuruk selama pandemi Covid-19.
"Memang selama pandemi bisa dikatakan kami vakum karena perekonomian tidak baik, sekarang dengan melandai dan semakin terkendalinya Covid-19, kami berharap tetap produktif," katanya.
Sementara Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang ikut dalam kegiatan tersebut mengungkapkan pemerintah terus mengupayakan perbaikan pasar-pasar tradisional yang ada.
"Termasuk juga para seniman, ini kita dorong terus untuk tetap berkarya," katanya.
"Selain ada anggaran untuk membantu mereka, ini kita hubungkan dengan tempat wisata agar karyanya banyak dikenal masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Pendaki Terpeleset dan Jatuh di Pos 9 Gunung Slamet, Basarnas Lakukan Upaya Pertolongan
Baca juga: Buka Sirkuit Panjat Tebing Jateng Seri I, Bupati Blora Ingin Lahir Atlet Lokal Berprestasi
Kegiatan ini diadakan untuk memeringati Hari Jadi ke-501 Kabupaten Semarang. Dengan harapan Kabupaten Semarang lebih baik kedepannya.
Tak hanya dari Kabupaten Semarang, seniman yang berpartisipasi juga berasal dari Salatiga, Boyolali, dan Kota Semarang. Yakni S. Darto, Totok Koi, Solekhan, dan Hartono. (*)