Berita Jateng

Terdampak Hari Valentine, Penjualan Bunga di Semarang Meningkat 100 Persen

Penjualan bunga di Pasar Bunga Kalisari Semarang meningkat drastis. Diakui penjual bunga di pasar tersebut, peningkatan terjadi hingga 100 persen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: M Zaenal Arifin
TribunMuria.com/Idayatul Rohmah
Seorang pengunjung tampak melihat-lihat bunga di salah satu toko pasar bunga Kalisari Semarang, Minggu (13/2/2022) malam. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Penjualan bunga di Pasar Bunga Kalisari Semarang meningkat drastis.

Diakui penjual bunga di pasar tersebut, peningkatan terjadi hingga 100 persen.

"Ini hari valentine, sudah pasti (penjualan) naik".

"Penjualan di toko saya meningkat 100 persen," kata penjual bunga, Zaed, saat ditemui Tribunjateng.com (Jaringan Media Tribunmuria.com), Minggu (13/2/2022) malam.

Zaed mengatakan, menjelang tanggal 14 Februari, memang tokonya seringkali ramai.

Begitu juga dengan tahun 2022 ini, menurutnya, meski di tengah pandemi Covid-19 tetap terjadi peningkatan terbantu dengan penjualan secara daring atau melalui pesanan-pesanan pelanggan.

Zaed mengatakan, pada hari-hari biasa ia mampu menjual sekitar 20 bucket/rangkaian bunga.

Adapun saat momentum valentine ini dirinya mampu menjual 40 bucket bahkan lebih.

"Hari biasa biasanya terjual 20 rangkai, sekarang 40-50 rangkai".

"Penjualan online maupun offline sama-sama ramai sejak H-2," papar Zaed.

Menurut Zaed, saat momentum valentine ini harga bunga juga turut mengalami kenaikan hampir 100 persen.

Biasanya, dikatakan, harga bunga terutama mawar dijual Rp 5 ribu per tangkai.

Namun saat momentum ini harga per tangkai mawar bisa berkisar antara Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu per tangkai.

Biasanya, lanjutnya, harga dan penjualan akan kembali normal setelah tanggal 14 Februari.

"Harga dari petani memang sudah naik sejak dua hari lalu," jelasnya.

Ramainya pembeli saat momentum valentine ini, menurut Zaed, merupakan berkah tersendiri.

Ia tak ingin melewatkan ramainya pembeli.

Ia pun sengaja menambah jam buka tokonya.

Sementara dikatakan, rangkaian bunga paling laris di tokonya yakni mawar dengan kisaran harga Rp 100 ribu per bucket.

"Hari biasa buka antara pukul 07.00 - 22.00 WIB, saat Valentine ini saya buka dari pukul 06.00 - 23.00 WIB".

"Kalau bucket paling laris itu yang harga Rp 100 ribu isi 10 mawar, karena kalau yang Rp 50 ribu dapatnya kecil".

"Kalau hari biasanya sudah banyak," imbuhnya.

Ramainya pembeli rangkaian bunga saat momentum valentine juga diakui Yanti, penjual lain di Pasar Bunga Kalisari Semarang.

Terlihat pula saat ditemui Tribunjateng.com di tokonya, ia tampak sibuk merangkai bunga meski hanya terlihat beberapa pengunjung di tokonya.

Menurut Yanti, banyak pesanan dari pelanggan yang rencananya akan diambil bertepatan dengan hari valentine.

"Sejak H-2 memang banyak yang beli, banyak yang pesan lewat WhatsApp," kata Yanti.

Menurut Yanti, di antara pelanggannya tersebut bervariasi mulai dari anak muda hingga orang tua.

Jumlah pembeliannya pun bermacam-macam mulai hanya satu tangkai bunga hingga menjadi rangkaian bucket bunga.

"Pesanan bucket bermacam-macam, ada yang pesan Rp 150 ribu, Rp 200 ribu, Rp 300 ribu juga ada," kata dia.

Meski demikian, Yanti menyebutkan, penjualan bunga saat momentum valentine ini terhitung cukup menurun dibandingkan dengan valentine sebelum pandemi Covid-19.

Menurutnya, terjadi penurunan hingga 50 persen untuk penjualan di momentum yang sama.

"Pembelinya naik 100 persen dari hari biasa".

"Tapi kalau dibandingkan dengan pandemi tetap turun sekitar 50 persen," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved