Berita Nasional
Menakar Kans Prabowo dalam Pilpres 2024, Pengamat: Jabatan Menhan Jaga Elektabilitas Tak Merosot
Menakar Kans Prabowo dalam Pilpres 2024, Pengamat: Jabatan Menhan Jaga Elektabilitas Tak Merosot
Menurut Pangi, survei menunjukkan pendukung Jokowi cenderung mendukung Ganjar.
"Jadi Prabowo ditinggal tapi basis penambahannya enggak semua pemilih Jokowi ke Prabowo," kata Pangi.
Karena itu, menurut Pangi, basis pemilih Prabowo kini berasal dari basis pemilih loyalnya, pemilih Gerindra, serta sebagian kecil pemilih Jokowi.
Ia mengatakan, Prabowo mesti menunjukkan keberhasilannya dalam memimpin Kementerian Pertahanan untuk mendongkrak elektabilitasnya menjelang 2024.
"Jadi publik itu enggak penting janji, tapi bukti sebetulnya, buktikan saja beliau sebagai menhan (menteri pertahanan) dia bisa berbuat apa, publik akan melihat itu," kata Pangi.
Ubah Citra
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menambahkan, ke depan Prabowo tidak bisa lagi mengandalkan citra sebagai politikus tegas serta mengangkat isu pertahanan dan keamanan saja.
"Tapi mulai menyentuh sektor riil yang dihadapi langsung masyarakat saat ini," kata Adi.
Ia mengatakan, beberapa isu yang semestinya mendapat perhatian Prabowo yaitu terkait kemiskinan hingga korupsi.
Prabowo juga bisa mengangkat isu terkait monopoli oligarki di bidang politik dan ekonomi.
"Di luar itu yang penting juga dilihat pemilih soal sosok yang dinilai merakyat, humble, bijaksana, dan tidak otoriter," kata Adi.
Ia menyarankan agar Prabowo dapat memilih calon wakil presiden (cawapres) yang bisa menutupi kekurangannya, jika hendak mencalonkan diri kembali.
Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, cawapres yang cocok untuk Prabowo yakni sosok yang bisa mengisi ceruk pemilih muda.
"Kalau dengan Sandiaga Uno kan sudah pernah ya. Jadi kalau dengan Sandi lagi agak berat tuh, harus menemukan sosok baru yang memang dekat dengan anak muda, seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, atau Ganjar Pranowo," kata Hendri.
Prabowo: Masih jauh