TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - PT Liga Indonesia Baru (LIB) tegas mengecam kerusuhan yang dilakukan oleh oknum suporter Persijap Jepara usai pertandingan antara Persipa Pati VS Persijap Jepara Sabtu 1 November 2024.
Kerusuhan yang terjadi di Desa Ngemblakulom, Kecamatan Jati mengakibatkan seorang warga setempat mengalami luka di sejumlah tibuh dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Desa Ngembalkulon Moh Khanafi mengatakan, salah seorang warganya yang menjadi korban kerusuhan oknum suporter bernama Irvan Putra Ardana (23)warga Desa Ngembalkulon RT 4 RW 4. Dia mengalami luka di sejumlah bagian tubuh.
"Yang saya ketahui korban mengalami lula di bagian kepala sampai harus dijahit, bagian bibir diplester, kaki luka, dan bahu bengkak," kata Khanafi.
Akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum suporter, Irvan harus dilarikan ke RS Aisyiyah Kudus.
Sekitar pulul 02.30 WIB korban sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
"Tapi memang kondisinya masih harus berbaring. Info yang kami terima ini mau menjalani rontgen karena bagian bahunya membengkak," kata Khanafi.
Informasi yang Khanafi terima korban dikeroyok dan dipukuli pakai paving blok, korban sudah tergeletak dan masih saja dipukuli.
Tak hanya itu, para oknum kelompok suporter Persijap juga masuk ke permukiman warga dan membuat rusuh dengan menembakkan kembang api.
Kerusuhan berhasil diredam setelah aparat kepolisian melokalisir dan kemudian membawa para suporter tersebut kembali ke Jepara.
Atas kejadian tersebut, LIB mengecam aksi kerusuhan yang dilakukan oknum suporter.
Dikutip dari laman ligaindonesiabaru.com, sebagai operator kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25, LIB sangat menyayangkan terjadinya peristiwa ini.
Tindakan kekerasan semacam ini tidak hanya merugikan nama baik klub dan kompetisi, tetapi juga merusak citra sepak bola Indonesia.
Atas kejadian tersebut, PT LIB saat ini tengah menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk panitia pelaksana pertandingan dan pihak keamanan.
Setelah itu, LIB akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"LIB berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para suporter."
"Suporter diharapkan dapat mendukung tim kesayangannya dengan cara yang positif dan sportif," tulis di laman tersebut.
Derby Muria berakhir imbang 1-1
Sebelumnya, lini serang masih jadi kelemahan utama Persipa Pati saat menjamu Persijap Jepara di Stadion Joyokusumo Pati dalam lanjutan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025, Minggu (1/12/2024) sore.
Striker Laskar Saridin, Sunday Longji Song, belum juga menunjukkan taji.
Pria asal Nigeria ini bermain dalam tekanan tinggi setelah mendapat kritik pedas dari suporter Persipa Pati.
Bahkan, dari tepi lapangan hijau, suporter juga melontarkan kritik terhadap Song sepanjang pertandingan.
Puncaknya, Song gagal memanfaatkan peluang tendangan penalti menjadi gol.
Di penghujung babak pertama, Persipa Pati mendapat hadiah tendangan penalti usai pemain sayap kanan mereka, Latuconsina, dilanggar oleh bek tengah Persijap, Rahmatzo.
Song memberanikan diri menjadi eksekutor meski dari tribun, penonton berteriak agar bukan dia yang menjadi algojo.
Benar saja, tendangan Song ke tengah gawang dengan mudah ditepis oleh kiper Laskar Kalinyamat, Sendri Johansah.
Tendangan gagal Song itu menandai berakhirnya babak pertama. Skor 0-0 menutup paruh pertama pertandingan.
Song pun digantikan oleh M Rifai begitu babak kedua dimulai.
Untuk diketahui, meski sudah dilarang untuk datang ke Stadion Joyokusumo Pati, rombongan suporter Persijap Jepara tetap nekat menonton langsung pertandingan.
Mereka yang terkonsentrasi di tribun selatan stadion ini lebih riuh ketimbang suporter tuan rumah.
Baru di penghujung laga, suporter tuan rumah mulai bergemuruh usai sontekan bek tengah Laskar Saridin, Mirkomil Lokaev, berhasil menjebol gawang Laskar Kalinyamat.
Dia berhasil menyambut tendangan bebas dari Palacios dan mengonversinya menjadi gol pada menit ke-84.
Sampai 90 menit waktu normal berlalu, skor masih bertahan 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah.
Sayangnya, kemenangan yang sudah di depan mata itu langsung buyar pada menit ke-92.
Tim tamu mendapat ganjaran tendangan penalti dari wasit Agus Fauzan Arifin usai pemain sayap kiri mereka, Elias, dilanggar oleh bek kiri Persipa Pati, Murdaim.
Kaki Murdaim yang hendak menyapu bola mengenai kepala bagian belakang Elias. Sehingga wasit langsung menghukumnya dengan kartu kuning kedua dan kartu merah.
Sebelumnya, pemain yang baru masuk pada menit ke-30 ini telah mendapat kartu kuning pada menit ke-58.
Elias sendiri yang turun tangan menjadi algojo. Dia pun sukses menyarangkan bola ke sudut kanan gawang yang dijaga Tedi Heri pada menit ke-93 atau dua menit sebelum tambahan waktu berakhir.
Skor 1-1 pun bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih Kepala Persipa Pati Bambang Nurdiansyah mengaku sudah pusing dan nyaris kehabisan akal apa lagi yang harus dia lakukan.
Dia pun mengaku tidak bisa komentar banyak.
"Saya sudah pusing saya harus ngapain. Anak-anak sudah berbuat, tapi kembali lagi kualitas. Kemenangan sudah di depan mata, malah pemain berbuat goblok menurut saya."
"Kesalahan ada pada pemain kami. Bola tidak bahaya juga, ditimpa kepala orang. Harusnya ditutup saja. Tapi sudahlah, mereka sudah berusaha, mereka juga capek," ujar pria yang akrab disapa Banur ini.
Mengenai lini serang yang melempem, Banur enggan berkomentar lebih. Menurut dia, semua orang sudah tahu problemnya memang di situ.
Ditanya terkait Song yang gagal saat menjadi eksekutor penalti, Banur juga mempersilakan publik yang menilai.
"Kalau Song tidak usah dibahas lah. Dari awal suporter juga sudah lihat sendiri," tandas dia.
Sementara, Pelatih Kepala Persijap Jepara Widodo Cahyono Putro merasa cukup puas dengan hasil imbang ini.
"Kami sudah ketinggalan 1-0, ternyata masih bisa bikin peluang mendapatkan penalti dan akhirnya bisa 1-1. Ini pencapaian yang saya kira sudah maksimal," kata dia.
Widodo menilai pertandingan ini sangat berat. Terutama karena pada pemain harus beradaptasi ulang dengan kondisi lapangan Stadion Joyokusumo yang notabene menggunakan rumput sintetis.
"Ada dua hal yang harus kami evaluasi, yaitu disiplin posisi dan keberanian untuk menyerang."
"Jadi itu yang mau kami evaluasi. Pertandingan tadi sangat seru. Saya kira masing-masing kedua kesebelasan saling menyerang," tandas dia. (*)