Pembunuhan Iwan Budi

Kasus Pembunuhan Iwan Budi Jadi Sorotan Nasional, Ketua Kompolnas Terjun Langsung Ke Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Kompolnas Benny Mamoto didampingi Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetijo

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Penanganan kematian pegawai Bapenda Kota Semarang Paulus Iwan Boedi Prasetijo menjadi sorotan nasional. 

Termasuk di antaranya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang langsung memberikan supervisi kepada Satreskrim Polrestabes Semarang terkait penanganan perkara tersebut.

Ketua Kompolnas Benny Mamoto mengatakan pada kegiatan supervisi itu bertemu istri korban dan pengacaranya untuk mendalami beberapa informasi.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Belum Tuntas, Komnas HAM Datangi Mapolrestabes Semarang

Setelah itu pihaknya langsung melakukan gelar perkara dengan tim Satreskrim Polrestabes Semarang.

"Kami sudah dapat gambaran dan kami lanjutkan diskusi apa-apa yang  bisa kami sarankan. Beberapa masukan kami juga sampaikan. Nanti bisa menjadi bahan. Kami selalu memberikan dukungan jika nanti terjadi kendala agar nanti penyelidikan bisa berjalan dengan lancar," tutur dia, Jumat (25/11/2022)..

Adanya keterangan saksi selalu berubah-ubah, pihaknya melakukan rapat dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pertemuan itu bertujuan untuk kepentingan pemeriksaan yang dilakukan penyidik.

"Artinya jika ada hal-hal birokasi yang harus dilalui nanti akan dicarikan solusinya," imbuhnya.

Baca juga: Jenazah Iwan Boedi, PNS Bapenda Diserahkan ke Pihak Keluarga, Kini Disemayamkan di RS St Elisabeth

Dikatakannya, pengungkapan kematian Iwan masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya akan mengumpulkan temuan-temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Kasus ini telah di back up Bareskrim Polri. Pengungkapan kasus itu  dengan pendekatan scientifik dan sudah ada beberapa  sedang menunggu hasilnya," tuturnya.

Ia membenarkan kasus ini menjadi perhatian istana negara. Surat dari keluarga untuk beberapa institusi telah diterima dan direspon termasuk diantaranya Kompolnas.

"Kami dari Kompolnas memang sudah menjadwalkan jauh-jauh hari karena ada kasus Kanjuruhan, jadi kami baru bisa melakukan hari ini.  Kami selalu optimis kasus ini segera terungkap," tandasnya.

Baca juga: Sampaikan Rasa Duka Cita, Mbak Ita Kehilangan Sosok Pegawai Bapenda Iwan Budi

Sementara itu pengacara keluarga korban Yunantyo Adi Setiawan menambahkan Kompolnas melakukan supervisi ke Polrestabes Semarang karena menjadi atensi dari Menkopolhukam.

Oleh sebab itu Kompolnas ingin mengetahui lebih dalam perkara tersebut dan dikoordinasikan dengan Menkopolhukam.

"Kami tidak ingin berlarut-larut. Kami tidak ingin seperti kasus Udin, Marsinah tidak terungkap," tutur dia. (*)