TRIBUNMURIA.COM, SOLO – Bayu Riski (17) siswa kelas XII MAS Ushuludin, Lampung begitu antusias mengikuti lomba pidato Bahasa Indonesia di Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) IX di Solo.
Mengenakan pakaian adat khas Lampung, Riski dengan nomor undi 6 penuh percaya diri membawakan pidato Bahasa Indonesia bertema Generasi Muda Sebagian Agen Toleransi.
Ditemui usai tampil, Riski mengaku yakin dirinya dapat menjuarai lomba pidato Bahasa Indonesia Pospenas IX di Solo ini. Riski mengaku sangat percaya diri ketika tampil.
Baca juga: 31 Santri Adu Pidato, Angkat Tema Permasalahan Negeri dalam Pospenas IX di Solo
"Yakin Insyaallah (menang) tadi tidak ada kendala. Tapi sempat tidak fokus melihat juri menulis seperti mengoreksi. Tapi bisa dikuasai, bisa fokus lagi," kata Riski ketika berbincang dengan Tribunjateng.com
Riski mengaku dalam mempersiapkan materi pidato tema Generasi Muda Sebagian Agen Toleran dirinya mempersiapkan satu minggu sebelum berangkat.
Sebelum mengikuti Pospenas ini, Riski mengaku telah mengikuti banyak lomba. Dirinya juga banyak menjuarai lomba pidato di tingkat provinsi.
Berangkat bersama satu santri dan guru, Riski mengaku sangat senang bisa mengikuti Pospenas IX di Solo. Selain merasa bangga, dirinya juga senang bisa membanggakan orangtuanya.
"Seneng banget pastinya ikut Pospenas. Disini lebih banyak wawasan, tambah pengetahuan dan pengalaman. Rasa bangga tentunya selain buat diri sendiri buat keluarga juga," katanya tersenyum.
Tidak kalah, Nur Falah Hidayatullah Al Amin (16) siswa kelas XI SMA PPMI Assalaam juga begitu bersemangat mengikuti lomba pidato Bahasa Indonesia.
Memakai pakaian adat Jawa yakni sorjan lengkap dengan blangkon, Falah dengan nomor urut lima membawakan tema Generasi Muda Yang Cerdas Sehat dan Berakhlak Mulia.
"Tidak ada kendala waktu tampil, cuma terganggu sama micnya aja. Berdiri di satu tempat," katanya.
Sebelumnya, Falah mengaku telah mengikuti berbagai lomba pidato maupun membaca puisi. Dirinya juga menjuarai lomba pidato online tingkat Nasional maupun puisi.
Falah yang bercita-cita sebagai dokter spesialis penyakit dalam itu juga menjuarai Pospeda dan akhirnya maju ke tingkat nasional yakni Pospenas.
Untuk menteri sendiri, Falah mengaku membuatnya sendiri namun juga disempurnakan pelatih.
"Rasanya sudah lega setelah maju, dari 10 menit tadi hanya sisa 30 detik. Optimis bisa menang," katanya. (uti)