Jokpin Meninggal Dunia
BREAKING NEWS: Penyair Jogja Joko Pinurbo 'Jokpin' Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari dunia seni dan satra, penyair ternama Jogja, Joko Pinuro atau Jokpin meninggal dunia, setelah lama terbaring sakit.
TRIBUNMURIA.COM, JOGJA - Kabar duka datang dari dunia seni dan sastra Indonesia.
Penyair asal Jogja, Joko Pinurbo atau yang karib disapa Jokpin, meninggal dunia, Sabtu (27/4/2024).
Jokpin meninggal dunia setelah cukup lama terbaring sakit, dikabarkan sejak pertengahan tahun 2023 lalu.
Baca juga: Profil Joko Pinurbo Jokpin Penyair Ternama Tanah Air yang Meninggal Hari Ini
Kabar duka meninggalnya Joko Pinurbo disampaikan seniman ternama Jogjakarta, Butet Kartaredjasa dan seniman lainnya, melalui media sosial (medsos) Facebook dan platform medsos lainnya.
Pada Sabtu pagi, Butet menulis status 'Sumangga Gusti (Jokpin)'.
Unggahan Butet mendapat ucapan duka dari berbagai kalangan.
Di antaranya adalah Nezar Patria: "RIP Joko Pinurbo, semoga damai di keabadian."
Seniman Jogja lainnya, Sanjaya Kus Indarto juga membuat unggahan duka, yang serupa.
"Selamat jalan, Mas Joko Pinurbo (Jokpin), penyair. Nama dan karyamu abadi," tulis Kus Indarto pada akun Facebook-nya.
Sudah cukup lama sakit
Sebelumnya diberitakan Kompas, penyair Joko Pinurbo atau yang akrab disapa Jokpin saat ini tengah terbaring di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Kondisi Joko Pinurbo relatif stabil meski masih harus memakai alat bantu pernapasan.
Saat dihubungi Kompas, Senin (13/11/2023) sore, istri Joko Pinurbo, Nurnaeni Amperawati Firmina, mengatakan, suaminya itu masuk rumah sakit sejak Rabu (8/11/2023). Jokpin mengalami keluhan di paru-paru.
”Menurut dokter, kondisinya sudah relatif stabil. Saat ini juga dalam kondisi sadar terbatas,” ujar Nurnaeni.
Sejumlah sahabat dan organisasi pun disebutkan Nurnaeni telah datang menjenguk. Namun, pembesukan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Joko Pinurbo.
”Bapak bisa berkomunikasi secara terbatas lewat tulisan,” ucapnya.
Kabar perihal kondisi Jokpin itu tersebar luas, termasuk di media sosial.
Warganet pun memanjatkan doa agar sastrawan berusia 61 tahun itu segera sembuh dan bisa kembali berkarya.
Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia.
Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 31 Agustus 2023, Jokpin menghadiri ajang penghargaan Achmad Bakrie XIX yang diselenggarakan di Jakarta.
Dia menjadi salah satu penerima penghargaan untuk bidang sastra.
Dalam sambutannya, seperti dikutip dari Kompas.id (2/9/2023), Jokpin berterima kasih telah mendapat penghargaan tersebut di tengah kurangnya apresiasi terhadap karya intelektual, penelitian, dan sastra.
”Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia."
"Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel,” tuturnya.
Dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-60, Jokpin juga menerbitkan kumpulan puisi berjudul Epigram 60 pada 16 Mei 2022.
Dalam buku tersebut, Jokpin menghadirkan sejumlah epigram atau puisi pendek yang merespons beragam persoalan, misalnya, pandemi Covid-19, jerat pinjaman daring atau pinjaman online, dan rendahnya upah minimum regional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelum itu, Jokpin telah menerbitkan banyak kumpulan puisi, di antaranya Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2001), Telepon Genggam (2003), Kekasihku (2004), Pacar Senja (2005), Kepada Cium (2007), Tahilalat (2012), dan Baju Bulan (2013).
Buku puisi Jokpin lainnya adalah Bulu Matamu: Padang Ilalang (2014), Surat Kopi (2014), Surat dari Yogya (2015), Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (2016), Buku Latihan Tidur (2017), Perjamuan Khong Guan (2020), Salah Piknik (2021), Sepotong Hati di Angkringan (2021), dan Kabar Sukacinta (2021).
Selain itu, Jokpin juga telah meraih berbagai penghargaan sastra, yakni Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001 dan 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002 dan 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005 dan 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).
Profil singkat Jokpin
Joko Pinurbo yang lebih dikenal sebagai Jokpin adalah penyair kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 11 Mei 1962.
Jokpin merupakan penyair terkemuka di Indonesia, dengan gaya dan warna yang 'nyentrik'.
Disalin dari wikipedia.org, Joko Pinurbo menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (sekarang Universitas) Sanata Dharma, Yogyakarta.
Kegemarannya mengarang puisi ditekuninya sejak di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Atas pencapaiannya, Jokpin telah memperoleh berbagai penghargaan: Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001, 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002, 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005, 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).
Penyair yang bermukim di Yogyakarta ini sering diundang ke berbagai pertemuan dan festival sastra. Karya-karyanya telah diterjemahkan antara lain ke dalam bahasa Inggris, Jerman, Rusia dan Mandarin.
Sejumlah puisinya juga telah dimusikalilasi antara lain oleh Oppie Andaresta (dalam genre musik pop) dan Ananda Sukarlan (dalam genre musik klasik berupa paduan suara dan tembang puitik).
Kepenulisan
Puisi-puisi Jokpin merupakan perpaduan narasi, humor, dan ironi. Ia piawai menggunakan dan mengolah citraan yang mengacu pada peristiwa dan objek sehari-hari dengan bahasa yang cair tapi tajam.
Puisi-puisinya banyak mengandung refleksi dan kontemplasi yang menyentuh absurditas sehari-hari.
Di sisi lain, Jokpin gemar mempermainkan dan mendayagunakan keunikan kata-kata bahasa Indonesia sehingga banyak puisinya hanya dapat dibaca dan dinikmati dalam bahasa Indonesia.
Karya-karya Jokpin
- Celana, IndonesiaTera, Magelang, 1999
- Di Bawah Kibaran Sarung, IndonesiaTera, Magelang, 2001
- Pacarkecilku, IndonesiaTera, Magelang, 2002
- Telepon Genggam, Kompas, Jakarta, 2003
- Kekasihku, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2004
- Pacar Senja: Seratus Puisi Pilihan, Grasindo, Jakarta, 2005
- Kepada Cium, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
- Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
- Tahilalat, Omahsore, Yogyakarta, 2012
- Haduh, aku di-follow, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, 2013 [kumpulan puitwit [puisi-twitter] @jokopinurbo]
- Baju Bulan: Seuntai Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2013
- Bulu Matamu: Padang Ilalang, Motion Publishing, Agustus 2014
- Surat Kopi, Motion Publishing, Agustus 2014
- Surat dari Yogya: Sepilihan Puisi, Reboeng dan Elmatera, Oktober 2015
- Selamat Menunaikan Ibadah Puisi: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Pustaka Utama, Juni 2016
- Malam Ini Aku Akan Tidur Di Matamu: Sehimpun Puisi Pilihan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Agustus 2016
- Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi, Gramedia Pustaka Utama, Juli 2017
- Srimenanti, Gramedia Pustaka Utama, April 2019
- Salah Piknik, Gramedia Pustaka Utama, Februari 2021
- Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen, Gramedia Pustaka Utama, Januari 2023
Antologi bersama
- Tugu (1986)
- Tonggak (1987)
- Sembilu (1991)
- Ambang (1992)
- Mimbar Penyair Abad 21 (1996)
- Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998)
Penghargaan dan prestasi
- Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta
- Hadiah Sastra Lontar
- Sih Award, penghargaan puisi terbaik jurnal puisi
- Tokoh sastra versi majalah Tempo.
- Khatulistiwa Literary Award lewat bukunya, Kekasihku.
- Dalam lingkup internasional, Joko Pinurbo pernah diundang membaca puisi di Festival Puisi Antarbangsa Winternachten Over-zee 2001 di Jakarta,
- Diundang membaca puisi pada Festival Sastra/Seni Winternachten 2002 di Belanda
- Diundang pada Forum Puisi Indonesia 2002 di Hamburg, Jerman
- Diundang dalam Festival Puisi Internasional-Indonesia 2002 di Solo. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Joko-Pinurbo-Jokpin-saat-membacakan-puisi-Martir-Riyanto-pada-tanggal-24-Desember-2022.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.