Pengamat: Erick Thohir Dari Awal Punya Potensi Sebagai Cawapres 2024

TRIBUNMURIA.COM - Pengamat Para Syndicate, Ari Nurcahyo menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir sejak dari awal mencuat di pemerintahan memiliki potensi untuk diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu dibuktikan dengan menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini selalu merajai bursa cawapres dari beberapa lembaga survei.

"Posisi Erick Thohir dari awal emang punya potensi sebagai cawapres. Erick punya positioning cawapres yang kuat ya, sebagai sosok yang muda di kabinet Jokowi," kata Ari.

Perlu diketahui, dari hasil survei terbaru oleh IPO pada periode 5-13 Juni 2023, elektabilitas Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini terekam unggul di angka 15,5 persen. Elektabilitas tersebut mengalahkan tokoh potensial lain, seperti Mahfud MD 11,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 10,9 persen.

Tidak hanya mengacu satu survei saja, merujuk pada hasil survei elektabilitas yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia, Erick Thohir terbukti menempati posisi teratas. Dari survei elektabilitas yang dilakukan pada Februari 2023 hingga April 2023 dengan simulasi 20 nama cawapres, Erick Thohir berhasil meraup perolehan suara sebanyak 16,3 persen.

Mempunyai elektabilitas yang tinggi tentu tidak lepas dari beberapa program kerja Erick Thohir yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akar rumput seperti peternak, nelayan dan petani. Seperti halnya program Makmur yang diperuntukkan khusus kepada para petani di seluruh Indonesia.

Program ini menjamin para petani mendapatkan pupuk yang dibutuhkan dan mendapatkan pendampingan agar hasil panen menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tak hanya itu saja, Erick Thohir juga mengerahkan bank milik negara untuk mempermudah bantuan pendanaan di sektor pertanian.

Selain itu, Erick Thohir dalam menyejahterakan petani dengan mengusulkan program Kartu Tani Digital. Kehadiran program ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui distribusi program pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian serta membantu para petani tidak mengalami kelangkaan pupuk. (*)