Bulan Bung Karno

Megawati Soekarnoputri Memotivasi Kader PDI Perjuangan di Bulan Bung Karno 2023

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan pidato inspiratif dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno

Capture Kompas TV
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri di acara Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). 

TRIBUNMURIA.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan pidato inspiratif dalam perayaan puncak Bulan Bung Karno 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (24/6/2023). Berikut ini beberapa kisah dan pesan yang disampaikan Megawati kepada ratusan ribu kader partai tersebut.

Megawati berbicara di mimbar setelah Ketua Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani menyelesaikan pidatonya.

Dalam kesempatan tersebut, Megawati mengingatkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk memperjuangkan kemenangan partai di pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

Berikut sejumlah kisah dan pesan dari Megawati di hadapan ratusan ribu kadernya:

  • Marhaenisme bukanlah komunisme
    Megawati menegaskan bahwa konsep Marhaenisme yang diperjuangkan oleh Presiden Soekarno tidak dapat disamakan dengan paham komunis. Megawati mengingatkan agar tak menyamakan Marhaen dengan paham komunis. Ia menceritakan pertemuan Presiden Soekarno dengan seorang petani bernama Marhaen di Jawa Barat. Marhaen menjelaskan bahwa produksi pertanian yang dilakukannya adalah hasil usaha sendiri. Dari sinilah, Presiden Soekarno menggali pemikiran tersebut dan melahirkan Pancasila pada 1 Juni 1945. Megawati menekankan bahwa Marhaenisme yang dikembangkan oleh Bung Karno berbeda dengan paham komunis.
  • Mengentaskan masalah stunting
    Megawati mendorong Presiden Joko Widodo untuk mengatasi masalah stunting, yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis di Indonesia. Megawati meminta pemerintah untuk memprioritaskan penanganan stunting bersama-sama dengan upaya mengentaskan kemiskinan.Megawati juga optimis dalam menyelesaikan program-program yang diusung oleh PDIP. Ia mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk bergotong-royong dalam mencari solusi atas masalah kemiskinan dan stunting, serta memastikan distribusi kekayaan Indonesia yang adil.
  • Memilih pemimpin dengan bijaksana
    Megawati menekankan pentingnya tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan penampilan fisik semata. Ia mengingatkan kader PDIP agar pandai melihat rekam jejak calon pemimpin, baik di lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Megawati mencontohkan pengalamannya dengan seorang ibu yang ingin memilihnya kembali sebagai presiden, tetapi akhirnya memilih calon yang tampangnya lebih menarik.Megawati menyarankan agar masyarakat memilih pemimpin yang memiliki pengalaman, visi yang jelas, bijaksana, dan memiliki rekam jejak prestasi yang baik. Ia juga mengingatkan bahwa lima menit saat mencoblos dapat berdampak selama lima tahun ke depan, sehingga hak pilih harus digunakan dengan bijak.
  • Melindungi fakir miskin
    Megawati mengingatkan bahwa kunci untuk memenangkan pemilu adalah dengan melindungi masyarakat fakir miskin, sesuai dengan perintah konstitusi. Ia menyampaikan pesan dari ayahnya, Presiden Soekarno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk rakyat miskin.

Megawati menekankan pentingnya menjalankan perintah konstitusi dan memilih pemimpin yang peduli terhadap rakyat kecil. Dia menganggap politik harus bergerak ke bawah, mendekati rakyat, dan berakar pada akar rumput yang tidak bisa dilenyapkan.

Dalam pidatonya, Megawati memberikan motivasi kepada kader PDIP untuk menjalankan amanat konstitusi, memilih pemimpin yang peduli, dan berjuang bersama-sama untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi Indonesia.

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved