Gebrakan PSSI Dongkrak Kenaikan Elektabilitas Cawapres Erick Thohir

TRIBUNMURIA.COM - Erick Thohir berhasil dinilai sukses memimpin PSSI karena menghadirkan gebrakan untuk memperbaiki sepak bola nasional. Menurut Direktur Riset Populi Center Usep S. Achyar, berkat keberhasilannya membenahi PSSI itu, elektabilitas Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) ikut terdongkrak.

“Saya kira kenaikan elektabilitas Erick Thohir juga kan karena di PSSI dia melakukan gebrakan,” ujar Usep.

Salah satu gebrakan yang dihadirkan Erick Thohir yakni menjalin kerja sama dengan Jepang dan Jerman. Kerja sama tersebut bertujuan jangka panjang guna memajukan kapasitas teknis dan keahlian sepak bola, serta memajukan struktur liga dan klub.

Gebrakan lain Erick Thohir dengan berkomitmen untuk membenahi manajemen PSSI. Salah satu langkahnya adalah dengan menggandeng firma audit ternama, Ernst & Young (EY) untuk merapihkan tata kelola keuangan PSSI.

Erick Thohir juga berhasil dari segi prestasi. Di bawa kepemimpinannya, Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 2023. Raihan medali tersebut merupakan yang pertama dalam 32 tahun.

Selain itu, keberhasilan Erick Thohir mendatangkan Argentina disinyalir merupakan faktor terbesar yang membuat elektabilitas Erick Thohir melejit. Sebab, kedatangan Argentina tersebut merupakan pelipur lara atas tidak jadinya Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20.

“Walaupun kemarin menjadi tuan rumah piala dunia tidak jadi, tapi terus kemudian dia menggantinya dengan mendatang timnas Argentina. Itu saya kira cukup menyita perhatian,” pungkas Usep.

Perlu diketahui, elektabilitas Erick Thohir terus meningkat hingga kini menjadi yang teratas dalam bursa cawapres berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Berdasarkan hasil survei, Ketum PSSI ini bertengger di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 15,5 persen.

Tak hanya Indikator Politik, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres juga terekam jadi yang tertinggi berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Dari hasil survei Poltracking, ia mendapatkan elektabilitas sebesaar 17,1 persen dalam simulasi 10 nama cawapres.