Harga Ayam Potong di Semarang Rp 40 Ribu per Kilogram, Pedagang Mengeluh Sepi Pembeli

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Harga ayam potong di pasar tradisional Kota Semarang belum menunjukkan penurunan.

Sejak usai lebaran lalu, harga ayam potong masih bertahan di kisaran Rp 40.000/Kg.

Pedagang di Pasar Bulu Semarang, Riantini mengatakan hingga kini harga ayam potong masih belum terkendali.

"Harga ayam potong naik banyak sejak habis lebaran. Awalnya sempat turun sebentar, terus tiga hari kemudian naik lagi," katanya kepada Tribun Jateng, Jumat (2/6/2023).

Riantini melanjutkan, tingginya harga ayam ini berpengaruh terhadap sepinya penjualan di lapaknya.

Ia mengatakan, terjadi penurunan penjualan mencapai 50 persen seiring dengan tingginya harga ini.

"(Tingginya harga ayam potong) mempengaruhi penjualan. Kalau harga stabil (standar) bisa potong banyak. Kalau seperti ini, berkurang sampai 50 persen. Biasanya bisa potong sampai 100 (ekor), ini 50 (ekor)," keluhnya.

Senada dikatakan Marina, pedagang di pasar tersebut.

Menurut dia, sebelum mengalami kenaikan, harga ayam potong di kisaran Rp 33.000 - Rp 35.000/kg.

Dalam satu pekan terakhir, dia menyebut terjadi kenaikan secara bertahap hingga menempatkan harga ayam potong di kisaran Rp 40.000/kg.

"Harganya sudah satu minggu ini Rp 40.000/Kg. Kalau harganya tinggi begini mempengaruhi penjualan. Orang pikirnya kemahalan, jadi sementara tidak masak ayam dulu," ujarnya.

Baca juga: Jelang Ramadan Harga Ayam Potong di Pasar Semarang Melonjak, Kini Jadi Rp 35 Ribu per Kg

Baca juga: Dua Pekan Terakhir, Harga Telur di Semarang Masih Tinggi, Capai Rp 32.000/Kg

Harga telur

Sementara itu pantauan tribunjateng.com di Pasar Bulu Semarang, harga telur mengalami penurunan hari ini.

Kendati turun, harga telur ayam masih bertahan tinggi.

Hal itu di antaranya diakui Muji, pedagang di pasar tersebut.

Menurut Muji, harga telur turun tipis Rp 500 untuk setiap kilogramnya. Adapun dengan penurunan itu, harga telur ayam saat ini Rp 29.500/Kg.

"Kemarin harganya Rp 30.000/Kg, sekarang Rp 29.500/Kg. Turunnya Rp 500," katanya.

Muji menyebutkan, tingginya harga telur sendiri telah terjadi sejak usai lebaran lalu. Menurut dia, di lapaknya, Rp 30.000/Kg adalah harga tertinggi telur yang ia rasakan selama berjualan bertahun-tahun.

"Tahun kemarin pas turun-turunnya sempat Rp 20.000/Kg, kemudian naik sedikit Rp 22.000/Kg, naik lagi Rp 25.000/Kg sampai sekarang Rp 30.000/Kg," ujarnya.

Pedagang lain, Siti mengatakan, harga telur mengalami penurunan sejak kemarin. Adapun saat ini, kata dia, harga telur ayam yakni Rp 30.000/Kg.

Menurut Siti, harga yang berlaku saat ini cenderung tinggi.

"Ini paling mahal habis lebaran. Sebelum lebaran, harganya Rp 28.000/Kg. Kalau melihat harga yang stabil itu sebelumnya Rp 27.000-Rp 28.000/Kg. Kalau dulu Rp Rp 24.000-Rp25.000/Kg," sebutnya.

Mardiyah pedagang di Pasar Karangayu Semarang mengatakan hal serupa. Menurut dia, harga telur saat ini turun tipis.

"Kemarin-kemarin harganya Rp 31.000/Kg, sekarang sudah turun Rp 30.000/Kg," terangnya.

Adapun selain harga ayam dan telur yang cenderung tinggi, harga gula pasir terpantau mengalami kenaikan.

Muji dan Siti menyebutkan, harga gula pasir saat ini Rp 14.000/Kg.

"Harga gula pasir naik sudah dua mingguan ini. Awalnya Rp 13.000-Rp13.500/Kg. Sekarang Rp 14.000/Kg," kata Muji. (idy)