Arus Mudik Lebaran
H+1 Lebaran, Jalur Non Tol Kota Semarang - Kabupaten Semarang Macet 12 Km
Arus lalulintas di sejumlah jalur non tol di Kota Semarang mengalami ketersendatan pada H+1 Lebaran 1444 H
Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Arus lalulintas di sejumlah jalur non tol di Kota Semarang mengalami ketersendatan pada H+1 Lebaran 1444 H.
Ketersendatan arus lalulintas itu terjadi hingga perbatasan Kabupaten Semarang.
Pantauan Tribunjateng.com, kemacetan terjadi dari Jalan Teuku Umar atau di sekitar fly over Jatingaleh Kota Semarang.
Kemacetan tersebut mengular hingga Jalan Setiabudi hingga Banyumanik Kota Semarang.
Arus kendaraan juga menumpuk sampai perbatasan Kabupaten Semarang.
Beberapa pengguna jalan nampak tak sabar mengalami situasi tersebut.
Mereka acapkali membunyikan klakson kendaraan ketika terjebak dalam kemacetan.
Panasnya cuaca membuat situasi semakin parah di jalan nasional tersebut.
Baca juga: Libur Cuti Bersama Lebaran 2023 Dimajukan Sebagai Upaya Antisipasi Kemacetan
Baca juga: Urai Kemacetan Pantura Rembang - Pati, Kendaraan Kecil Diarahkan Jalur Alternatif Lewat Blora
Jarak dari Jatingaleh Kota Semarang ke perbatasan Kabupaten Semarang mencapai 12 kilometer.
Belasan kilometer tersebut mengalami ketersendatan arus lalulintas cukup parah.
Selain macet, adanya tanjakan yang cukup panjang tak jarang membuat kendaraan pengguna jalan mengalami kendala mesin.
"Radiator kepanasan, mesin over head. Terpaksa berhenti," ucap Tri Wibowo (42) satu di antara pengguna jalan yang mobilnya mengalami kendala di Jalan Setiabudi Kota Semarang, Minggu (23/4/2023) siang.
Ia berujar, mesin mobilnya mulai bermasalah saat melintas di Tanjakan Gombel.
Padahal saat menempuh perjalanan dari Indramayu sampai Kota Semarang, Tri mengaku kendaraannya tak bermasalah.
"Mungkin karena nanjak ditambah jalanan mecet, jadi mesin kepanasan," terangnya pengguna jalan yang hendak menuju ke Klaten itu.
Tri mengatakan jika suhu mesin mulai dingin, ia akan mencoba kembali menghidupkan mesin serta melanjutkan perjalanan.
Namun jika part mesin mobilnya mengalami kerusakan parah, ia terpaksa menginap di Kota Semarang.
"Kalau parah ya terpaksa cari taksi online dan hotel dulu untuk keluarga sembari cari-cari bengkel mobil," paparnya.
Terpisah, Lai Mutarom (50) juga mengalami kendala pada v-belt mesin mobilnya.
Kendaraan berusia lebih dari 30 tahun yang ia tunggangi bersama anak istrinya terpaksa diparkirkan Ali di tepi jalan perbatasan Kota Semarang - Kabupaten Semarang.
"Kalau saya paksakan putus ini v-belt, karena sudah mulai rantas," terangnya.
Diakui Ali, dua tanjakan yaitu Gombel dan tanjakan di depan Kodam Kota Semarang jadi jalur berat bagi mobil tua.
Apalagi ketika terjadi kemacetan lalulintas seperti yang dialami Ali berserta keluarganya.
"Tanjakan panjang soalnya, untuk mobil baru mungkin tidak masalah, tapi untuk mobil tua lumayan berat jalur tanjakan di Kota Semarang," kata pengguna jalan asal Tegal yang akan menuju Boyolali itu.
Segini Tarif Tol Jakarta-Surabaya saat Arus Mudik hingga Balik Lebaran 2025, Dapat Diskon 20 Persen |
![]() |
---|
Arus Lalu Lintas dari Arah Jakarta Capai 4 Ribu Kendaraan Per Jam, Polda Jateng Berlakukan One Way |
![]() |
---|
Truk Tangki Oksigen Terguling Picu Ketersendatan Arus Mudik di Jalur Alternatif Suruh-Karanggede |
![]() |
---|
Arus Mudik di Gerbang Tol Kalikangkung Kamis Sore Landai, Antrean Kendaraan Tak Mengular |
![]() |
---|
H-2 Lebaran, Begini Lalu Lintas di Pertigaan Jompo dan Jalur Perbatasan Purbalingga-Banjarnegara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.