Berita Kota Semarang

Siap-siap, 30 April Ada Festival Ogoh-ogoh Semarang, Tiga Raksasa Diarak Keliling Kota

Festival Ogoh-ogoh Kota Semarang akan kembali digelar untuk menyemarakan agenda wisata di Kota Lunpia.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Wujud Ogoh-ogoh yang hendak diarak di Kota Semarang. Ogoh-ogoh tersebut dipesan langsung dari Bali untuk festival Ogoh-ogoh yang disebut sebagai kegiatan lintas agama dan budaya. 

"Itu yang menjadi pembeda dengan festival serupa di tahun sebelumnya," paparnya. 

Festival Ogoh-ogoh sudah dilakukan sejak tahun 2010.

Festival tersebut di kota lunpia tak hanya dilakukan oleh para penganut kepercayaan Hindu.

Sebaliknya, festival Ogoh-ogoh di kota Semarang melibatkan semua unsur agama lantaran semua agama terlibat dalam kegiatan tersebut mulai dari persiapan hingga pelaksanaan.

"Festival Ogoh-ogoh di Kota Semarang berbeda dengan Ogoh-ogoh di Bali maupun di Solo, Festival Ogoh-ogoh di kota Semarang bersifat no profound, artinya Ogoh-ogoh kita tidak menonjolkan satu hal atau berkaitan dengan agama tertentu tapi kita benar-benar tujuannya untuk merajut kerukunan umat beragama," jelas Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, Nengah Wirta Darmayana saat ditemui Tribun.

Festival Ogoh-ogoh kini sudah tujuh kali dilakukan di kota Semarang.

Pada tahun 2017, festival tersebut masuk dalam daftar agenda wisata kota Semarang.

Festival Ogoh-ogoh Kota Semarang secara pertunjukan tidak jauh berbeda dengan festival serupa. 

Hanya saja ciri khas di kota Semarang diikuti oleh berbagai umat agama lain.

Bahkan, rombongan pembawa Ogoh-ogoh dilakukan oleh Barisan serba guna (Banser) NU Kota Semarang.

Tim arak-arak melibatkan pula dari umat Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, hingga Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI).

Begitupun komposisi kepanitian tidak hanya PHDI, melibatkan pula Gusdurian, Pemuda Lintas Agama (Pelita), dan komunitas lainnya.

"Masyarakat Semarang tahunya festival Ogoh-ogohnya saja, padahal kami ingin masyarakat lebih memahami soal pesan toleransi agamanya, soal Ogoh-ogoh belakangan,"  terangnya.

Festival Ogoh-ogoh tahun 2023 mengambil tema darma Gama dan Darma Negara, artinya festival bagian  untuk menyukseskan pesta demokrasi di tengah  upaya  modernisasi umat beragama.

Nengah mengatakan, karnaval lintas budaya, lintas agama dan pawai  Ogoh-ogoh di tahun ini berbeda pula dengan tahun sebelumnya lantaran melibatkan komunitas Dayak, Padang, Batak, Ambon, dan lainnya.

"Ogoh-ogoh sudah dipesan dari Bali , sengaja memesan dari Bali karena kualitas lebih baik. hampir selesai hari H nanti kami bawa ke sini untuk dirakit," katanya. (Iwn)

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved