Ramadan 1444 H
Punggahan Jelang Ramadan, Masyarakat Adat Adiraja Nyadran, Jalan Kaki Dari Adipala Ke Jatilawang
masyarakat adat Bonokeling dari Desa Adiraja Adipala, Cilacap berjalan kaki menuju makam leluhur mereka di desa Pekuncen, Jatilawang
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Ratusan masyarakat adat Bonokeling dari Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Cilacap berjalan kaki menuju makam leluhur mereka di desa Pekuncen, Jatilawang. Tradisi ini digelar untuk menyambut puasa Ramadan tahun ini.
Jalan kaki sejauh kurang lebih 30 kilometer itu dinamai ritual Punggahan.
Ritual punggahan ini sudah menjadi tradisi rutinan setiap tahun yang dijalankan anak putu Bonokeling.
Dalam tradisi punggahan ini, ratusan masyarakat adat Adiraja ini menggunakan pakaian adat khas jawa.
Bagi kaum wanita, sinjang atau kain jarik digunakan sebagai rok dengan atasan kebaya serta rambut disanggul.
Sementara untuk pria, mereka juga menggunakan kain jarik untuk bawahan dengan atasan baju lurik ataupun beskap berwarna hitam.
Tak lupa mereka membawa Ubo Rampe yaitu bahan makanan yang berasal dari hasil panen mereka untuk nantinya dimasak bersama-sama peziarah dari daerah lain.
Salah satu masyarakat adat desa Adiraja, Giran Candra kepada Tribunbanyumas.com mengatakan, ritual punggahan merupakan tradisi rutinan yang sudah turun temurun dilakukan.
Tradisi tersebut juga disebut sebagai nyadran, dimana tujuannya adalah meminta keselamatan kepada Yang Maha Kuasa menjelang bulan puasa.
"Filosofinya untuk meminta keselamatan menjelang bulan puasa. Ini rutinitas yang dilakukan setiap tahun," kata Giran.
Baca juga: Nasi Golong Meriahkan Nyadran Desa Jagung Pekalongan, Warga Antusias Sambut Ramadan
Baca juga: Uniknya Tradisi Nyadran di Soropadan Temanggung, Makanan Diwadahi Keranjang Bambu, Zero Plastik
Tradisi nyadran ini dilakukan masyarakat adat Adiraja selama tiga hari yakni Kamis, Jumat dan Sabtu.
Pada hari Kamis masyarakat adat Adiraja ini berjalan kaki dari desa Adiraja menuju makam Bonokeling di Pekuncen, Jatilawang.
Setibanya mereka di Pekuncen, suasana disana dipenuhi dengan nyanyian tembang-tembang Jawa, yang berisi pujian-pujian atau perkataan baik yang dipanjatkan kepada Kyai Bonokeling.
Hari Jumat, mereka bersama dengan masyarakat adat di Pekuncen melakukan ritual seperti bersih kubur atau ziarah dan selametan.
Dan pada hari Sabtu, masyarakat adat Bonokeling ini akan kembali ke Adiraja, dengan tetap berjalan kaki.
Melihat dari Dekat Masjid di Puncak Gunung Muria Saksi Sejarah Penyebaran Islam di Kabupaten Kudus |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan Hari Ke-29, Kamis 20 April 2023 untuk Kabupaten Pati |
![]() |
---|
Melihat Pembuatan Alquran Raksasa di Wonosobo, Ditulis Tangan, Ada yang Setinggi Orang Dewasa |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari ke-26 Ramadan, Senin 17 April 2023 untuk Kota Semarang |
![]() |
---|
Anak dan Remaja Lintas Desa Ramaikan Lomba Tongtek Penggugah Sahur di Masjid Ar Rahman Blora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.