Berita Techno

Becak Listrik Karya Udinus Semarang Bisa Dikemudikan Tanpa Sopir, Dioperasionalkan di Kota Lama

Dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang menciptakan kendaraan listrik berupa becak listrik yang dinamai Becikku.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/ EKA YULIANTI FAJLIN
Becak Listrik karya Kampus Universitas Dian Nuswantoro dipamerkan dalam Pameran Artificial Intelligence yang digelar Google bersama Pemerintah Kota Semarang, di Hotel Patra Semarang, Kamis (16/3/2023).  

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang menciptakan kendaraan listrik berupa becak listrik yang dinamai Becikku (Becak Listrik Kampus Udinus).

Upaya ini sekaligus untuk menjawab ajakan pemerintah yang ingin agar beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak ke kendaraan menggunakan energi terbarukan. 

Koordinator Pameran Artificial Intelligence Kampus Udinus, Ari Heriyanto mengatakan, becak ini menggunakan aki sebagai sumber tenaga. Di bagian atas, terdapat pula solar oanel untuk menambah tenaga pada aki tersebut. 

Becak karya mahasiswa dan dosen tersebut bekerja secara otonom. Becak dioperasionalkan tanpa supir.

Di bagian bawah, terdapat kamera untuk mendeteksi jalan yang harus dilalui. 

"Becak ini bisa membawa empat penumpang tanpa ada sopir. Ini sudah dilengkapi kamera sensor," terang Ari, Kamis (16/3/2023).

Baca juga: Animasi Si Warik Karya Prodi d4 Animasi Udinus Akan Diputar di Bioskop 15 Februari 2023

Baca juga: PLN Dukung Toyota Kembangkan Kendaraan Listrik di Indonesia

Baca juga: Becak di Gang Baru Pecinan Semarang Tergerus Masa, Meski Imlek Tetap Minim Pengguna

Ari membeberkan, Becikku ini rencananya akan dioperasionalkan di Kota Lama dengan kerja sama Pemerintah Kota Semarang. Becak ini akan mengitari Kota Lama Semarang. 

Tak hanya berkonsep kendaraan ramah lingkungan, uniknya, becak ini menggunakan teknologi modern. Becak tidak hanya dilengkapi kamera bawah, namun juga kamera depan untuk menangkap gambar gedung-gedung yang ada di Kota Lama. Kendaraan tersebut akan menampilkannya melalui layar yang terdapat di bagian depan kursi penumpang sekaligus menjelaksan melalui suara. 

"Misalnya, ada Gereja Belenduk, Marabunta, akan diinformasikan ke penunpangnya melalui layar, sekaligus akan diberi suara. Gereja Belenduk dibuat tahun berapa, dan sebagainya," jelasnya. 

Anggota tim pembuatan becak listrik, Toriq Akbar Bagaskoro mengatakan, sejauh ini kendaraan listrik tersebut memang belum diuji lebih lanjut berapa banyak tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menempuh sekian kilometer. Namun, dari uji coba yang dilakukan, pihaknya menggunakan 62 volt untuk kemudi depan dan 24 volt untuk kontrol belakang. 

"Itu sudah bisa untuk muter-muter lama saat uji coba, sekitar kampus Udinus, ke kampung-kampung. Turunnya sehari 1 volt," jelasnya. 

Diakui Toriq, hal yang cukup sulit saat menciptakan becak listrik tanpa pengemudi ini adalah bagian mekanisme jalan otomatis. Pasalnya, becak perlu mengetahui sensor di sekitar, misalnya, di perempatan, ada orang, pohon, dan lain sebagainya. Dia bersama tim terus melakukan pengembangan untuk menciptakan becak listrik tersebut lebih baik. (eyf)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved