Bencana Alam

Gunung Ile Lewotolok di NTT Semburkan Lava Pijar, Warga Dalam Radius 2 Km Diimbau Waspada

Lontaran lava pijar sejauh 300 meter menyembur dari gunung api Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.

Editor: Muhammad Olies
pixabay
Ilustrasi gunung berapi 

TRIBUNMURIA.COM - Lontaran lava pijar sejauh 300 meter menyembur dari gunung api Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (13/3/2023).

Warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, diminta mewaspadai ancaman guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak gunung api itu.

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok Fajaruddin M Balido mengatakan, selama periode pengamatan pukul 00:00-24:00 Wita, teramati tiga kali letusan dengan tinggi 500 meter dan asap putih dan kelabu.

Teramati pula asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal. Asap putih itu teramati pada 200-700 meter di atas puncak kawah.

"Letusan disertai gemuruh lemah dan teramati lontaran lava pijar 300 meter dari puncak ke segala arah," ujar Fajaruddin dalam keterangannya, Selasa (14/3/2023).

Baca juga: Tujuh Desa di Kabupaten Magelang dan Boyolali Terdampak Abu Vulkanik Merapi, Ini Daftarnya

Baca juga: BPPTKG: Aktivitas Erupsi Gunung Merapi Sudah Menurun

Selain mengalami gempa letusan, Fajaruddin mencatat, terjadi 69 kali gempa hembusan, 13 gempa tremor non-harmonik, satu kali tremor harmonik, gempa vulkanik dalam tiga kali, dua kali gempa tektonik lokal, dan empat kali gempa tektonik jauh.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, tingkat aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok masih berada pada level II atau waspada.

"Sebelumnya level III siaga, tetapi sudah turun ke level II sejak tanggal 28 Desember 2022, tentu rekomendasi akan disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini," katanya.

Fajaruddin meminta pengunjung dan wisatawan tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam radius 2 kilometer dari puncak Ile Lewotolok. Masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, diminta mewaspadai ancaman guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat di sekitar lokasi dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Ile Lewotolok di Lembata Meletus, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 300 Meter"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved