Berita Jateng

Emak-emak di Semarang Bikin Geng Motor, Bikin Program Tertib Lalin Sampai Berantas Begal Payudara

Di Kota Semarang ternyata ada geng motor yang angotanya ibu ibu serta memiliki visi cukup apik, yaitu mengkampanyekan cegah begal payudara.

|
DOKUMENTASI
anggota geng motor Denok Street 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Di Kota Semarang ternyata ada geng motor yang angotanya ibu ibu serta memiliki visi cukup apik, yaitu mengkampanyekan cegah begal payudara hingga menghapus image ibu-ibu yang bawa motor seenaknya saja, seperti menyalakan "sein kiri, belok ke kanan".

Geng motor yang masih baru di Semarang ini diketahui bernama Denok Street, saat ini anggota grup motor tersebut berjumlah 13 orang wanita.

Ketua Denok Street, Ayu Gustine mengatakan, anggota geng motor Denok Street tak hanya melakukan kumpul-kumpul saja, bahkan rencananya pada Maret nanti akan melakukan kegiatan sosial.

"Kalau rencana riding (berkendara) ke mana, belum (tahu), tapi bulan depan kita rencana (kegiatan riding) mau dibikin bulanan," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/2).

"Bulan depan kayaknya (Denok Street) mau ada digaet sebuah produk motor, tapi belum deal juga, lalu kita kayak ada aksi sosialnya," lanjutnya.

"Jadi Maret nanti, selain event dari produk motor itu, lalu ada lagi kita mau bikin kayak semacam aksi sosial," imbuhnya.

Bila hanya melakukan kumpul-kumpul saja, grup motor Denok Street ini, kata dia, terkesan seperti ibu-ibu arisan.

Oleh sebab itu, mereka membuat kegiatan bermacam-macam, seperti mengampanyekan cegah begal payudara hingga menghapus image negatif terkait emak-emak dalam berkendara.

"Di Instagram kami itu punya program kampanye, kita harus menghapus begal payudara, kita enggak mau ada korban pengendara wanita itu dibegal payudara," bebernya.

"Lalu (kita juga ingin) menghapus image, emak-emak kalau naik motor itu pakai sein kiri beloknya kanan. Jadi bisa paham dan tertib lalu lintas," lanjutnya

"Iya kan kalau emak-emak naik motor kayak gitu, nah kita kampanye kayak gitu sih sebenarnya," imbuhnya.

Denok Street terbentuk dari lima orang wanita.

Pemantiknya, yakni saling mengirim pesan melalui Instagram atau yang biasanya disebut DM.

"Pencetusnya saya, Mbak Iyeng, Putri, Aya, Opi. Kita ber lima, tadinya kita DM - DM-an, terus lanjut wa, kita bikin grup, ngobrol-ngobrol asik," jelas Ayu,

Setelah itu, ngobrol panjang lebar mereka kemudian membentuk grup motor Denok Street ini.

"Terus dari geng (motor Denok Street) bikin first riding, banyak yang ikutan (jadi anggota), mendukung sih awalnya," ucapnya.

"Rutenya dari Kota Lama, terus Jalan Dr Cipto, terus Jalan Sriwijaya lalu Pandanaran terus sampai ke Sampokong, finisnya di Monty," tutupnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved