Liga 2
Media Officer Persekat Tegal: Kami Usul Gunakan Sistem Bubble Agar Kompetisi Liga 2 Tetap Berjalan
Persekat Tegal menegaskan tidak pernah mengambil sikap menolak kelanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Persekat Tegal menegaskan tidak pernah mengambil sikap menolak kelanjutan kompetisi Liga 2 2022/2023.
Klub sepakbola kebanggaan warga Tegal ini justru malah mendorong sistem Bubble agar kompetisi Liga 2 tetap berjalan lancar hingga akhir.
Seperti diketahui, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan pertemuan dengan pemilik klub-klub Liga 2, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Mengutip dari Tribunnews.com, masing-masing klub dikelompokkan sesuai keputusan apakah ingin melanjutkan kompetisi Liga 2 atau tidak, dan ada juga yang dianggap netral.
Data yang tertulis, klub sepakbola Persekat Tegal masuk dalam tim yang menolak kompetisi Liga 2 2022/2023 dilanjutkan.
Media Officer Persekat Tegal, Agil Laza Riskananta, menegaskan pihaknya tidak pernah menolak untuk melanjutkan kompetisi Liga 2 2022/2023, dan konsisten mengusulkan kelanjutan kompetisi dengan sistem Bubble.
"Kami (Persekat Tegal) tidak pernah menolak melanjutkan kompetisi Liga 2. Tapi kami mengusulkan untuk melanjutkan kompetisi dengan sistem Bubble," tegas Agil, pada Tribunjateng.com, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Laga Kandang di Stadion Maguwoharjo Sleman, Persis Solo Berharap Polisi Beri Izin untuk Penonton
Baca juga: Ingin Eliezer Dibebaskan, Eliezers Angels dan Polisi Rekan Satu Letting Hadiri Sidang Pledoi
Baca juga: Liga 2 Dihentikan, Manajer Persekat Tegal: LIB Dengarkanlah Masukan dari Klub Peserta
Manajemen Persekat Tegal menghormati keputusan PSSI dan PT LIB, terkait penghentian Liga melalui surat nomor 584/LIB-KOM/X/2022, tanggal 3 Oktober 2022 lalu.
Bahkan Agil juga menyebut, pihaknya senantiasa sabar dan patuh menunggu kepastian kelanjutan kompetisi Liga 2.
Menurut Agil, Persekat baru promosi ke Liga 2 pada tahun 2020. Dan selama tiga musim berturut-turut Persekat Tegal selalu mengikuti kompetisi dengan kondisi tidak ideal.
Kondisi tidak ideal tersebut semisal saat kompetisi Liga 2 2020 yang dihentikan karena pandemi Covid-19.
Kemudian Liga 2 2021, kompetisi kembali diselenggarakan dengan sistem centralized atau bubble (di satu lokasi yang sama sampai kompetisi selesai).
Sementara pada Liga 2 2022 kembali kompetisi dihentikan karena tragedi Kanjuruhan Malang.
"Meskipun selalu dihadapkan pada posisi tidak ideal, kami selalu mempersiapkan tim dengan sungguh-sungguh dan serius mengikuti kompetisi Liga 2," ungkap Agil.
Sehingga mewakili manajemen Persekat Tegal, Agil berharap PSSI dan operator Liga dapat merespon serta menentukan keputusan dengan cepat.
Selain itu, harus menyiapkan rencana alternatif apabila menghadapi kondisi force majeur (dipaksa keadaan) sehingga tidak merugikan klub.
"Ya semoga pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang bisa mendapat putusan terbaik. Intinya kami dari Persekat secara tegas tidak pernah menolak untuk melanjutkan kompitisi Liga 2," pungkas Agil. (dta)
Persijap Jepara Sambut Positif Langkah Menpora Panggil PSSI, Bahas Kemungkinan Liga 2 Dilanjutkan |
![]() |
---|
Nusantara United Salatiga Bubarkan Tim, Imbas Penghentian Kompetisi Liga 2 |
![]() |
---|
Liga 2 Dibatalkan, PSD Demak Desak Ada Operator Tersendiri Agar Kompetisi Tetap Jalan |
![]() |
---|
Liga 2 Dihentikan, Manajer Persekat Tegal: LIB Dengarkanlah Masukan dari Klub Peserta |
![]() |
---|
Ini Isi Surat Persijap Kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi, Tolak Penghentian Liga 2 |
![]() |
---|