Berita Jateng
Pakai Getek, Pasutri di Kudus Ini Berjuang Arungi Genangan Banjir 1 Kilometer Demi Kulakan ke Pasar
Banjir di Kabupaten Kudus yang berlangsung lebih dari sepekan terakhir menyisakan berbagai cerita di kalangan masyarakat.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Banjir di Kabupaten Kudus yang berlangsung lebih dari sepekan terakhir menyisakan berbagai cerita di kalangan masyarakat.
Mulai dari kisah memilukan, hingga perjuangan warga dalam bertahan dan melewati bencana.
Di Dukuh Karang Turi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, terdapat perjuangan sepasang suami-istri yang mengarungi genangan banjir setiap hari sejauh 1 kilometer.
Baca juga: 21 Anak Jadi Korban Sodomi Oknum Guru Ngaji di Batang, Pelaku Terancam Hukuman Kebiri
Bernama Sujinah (50) dan Solikhan (50), pelaku usaha dalam bentuk warung kecil-kecilan di tempat tinggalnya.
Permukiman di Dukuh Karang Turi sendiri tidak terlalu terdampak banjir.
Tetapi, jalan utama bagi warga untuk menjangkau Kecamatan Kaliwungu dan pusat Kota Kretek tergenang banjir.
Ketinggian air mencapai perut orang dewasa yang berlangsung lebih dari sepekan.
Kondisi tersebut memaksa warga Karang Turi mengarungi banjir dengan menggunakan alat bantu perahu atau getek.
Mulai dari aktivitas sekolah, bekerja, hingga kegiatan-kegiatan lainnya.
Dalam rangka mencukupi kebutuhan usahanya, Sujinah dan Solikhan harus kulakan barang ke Pasar Jetak, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu.
Agar bisa sampai ke tempat tujuan, keduanya harus mendompleng perahu-perahu kecil yang digunakan untuk mengangkut pelajar.
Namun, Sujinah dan Solikhan terkadang harus menunggu cukup lama agar bisa melewati genangan banjir dengan aman.
Karena itu, keduanya membuat getek sendiri dengan memanfaatkan bambu dan gembes, supaya tidak lagi mengandalkan perahu relawan.
"Saya kulakan belanjaan setiap hari. Mau enggak mau harus punya getek sendiri, supaya enggak terganggu waktu jualannya," terang Sujinah, Senin (9/1/2023).
Sujinah dan suaminya biasa ke pasar pukul 06.00 WIB hingga 08.30 WIB.
Biasanya, keduanya mencapai tempat tujuan dengan menggunakan sepeda motor.
Namun, kali ini harus disambung dengan getek untuk menempuh 1 kilometer genangan air.
Ketika pulang dari pasar, Solikhan mengambilkan getek dan menaikkan barang belanjaan ke atas perahu buatannya.
Getek tersebut dituntun melewati genangan air, dijalankan dengan cara manual. Sementara istrinya ikut naik ke atas getek yang berukuran sekitar 1 meter x 2 meter.
Pasangan suami istri tersebut tak mempermasalahkan kondisi yang terjadi saat ini. Bagi mereka, ini merupakan bagian dari cobaan sebagai manusia yang harus dijalani dengan ikhlas.
"Getek ini dibuat baru sepekan. Kalau banjirnya sudah lebih dari sepekan," katanya.
Baca juga: Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Senin 9 Januari 2023: Ada Puisi Cinta yang Membunuh di Studio 1
Sujinah menyebut, banjir yang menggenangi akses utama warga Dukuh Karang Turi belum ada tanda-tanda penyusutan.
Dia berharap, cuaca kembali membaik agar banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus segera surut dan aktivitas masyarakat kembali seperti sedia kala.
"Kalau enggak kulakan, gak bisa jualan. Dijalani saja, jika ambil jalan lain harus menempuh waktu relatif lebih lama, itu pun tetap terdampak banjir," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.