Kontroversi Wanita Emas
Selisik Jejak Wanita Emas, Gagal di Pilkada, Tersangka Korupsi, hingga Polemik Graitifikasi Seks
Profil dan selisik jejak Wanita Emas atau Mischa Hasnaeni Moein, dari gratifikasi seks, tersangka korupsi, hingga gagal dalam pilkada.
Awalnya, Hasna percaya diri melenggang di bursa cagub dengan mengandalkan dukungan dari 25 partai koalisi non-parlemen, tapi dia kembali gagal mendaftar ke KPUD DKI.
Meski berulang kali gagal dalam dunia politik, Hasnaeni Moein tak patah arang.
Belakangan, ia memimpin Partai Republik Satu dan mencoba peruntungan untuk lolos Pemilu 2024.
Tersangka korupsi, diduga rugikan negara Rp2,58 triliun

Hasnaeni adalah tersangka korupsi dalam kasus penyelewengan dana di salah satu anak perusahaan dari PT Waskita (Persero).
Mengutip Tribun-Bali.com, Hasnaeni ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 22 September 2022, bersama empat orang lainnya.
Keempat tersangka itu, di antaranya AW selaku pensiunan atau mantan Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast, Tbk (2016-2020); AP selaku General Manager Pemasaran PT Waskita Beton Precast, Tbk (2016-2020); BP selaku Staf Ahli Pemasaran (expert) PT Waskita Beton Precast, Tbk; dan A yang merupakan pensiunan karyawan PT Waskita Beton Precast, Tbk.
Selama tahun 2016-2022 perusahaan tersebut telah melakukan pengadaan barang yang bersifat fiktif.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung Kuntadi mengatakan, akibat ulah Wanita Emas dkk, negara harus menanggung kerugian sebesar Rp2.583.278.721.001 (Rp2,58 triliun).
Mengaku beri gratifikasi seks agar partainya lolos Pemilu 2024
Hasnaeni Moein mengaku mendapat pelecehan seksual dari Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, atau tepatnya memberikan gratifikasi seks.
Berdasar pengakuannya, gratifikasi seks atau gratifikasi tubuh diberikan Wanita Emas dengan harapan Partai Republik Satu lolos verifikasi dan bisa ikut Pemilu 2024.
Namun, harapan ini kandas karena KPU menyatakan Partai Republik Satu tak lolos verifikasi.
Lantaran mengaku telah memberikan gratifikasi seks, tapi Partai Republik Satu tak lolos verikasi membuat Wanita Emas murka.
Ia melaporkan Ketua KPU RI Hasyim Asyari ke Dewan Kehomartan Penyelenggara Pemillu (DKPP).