Opini
Siswa Belajar Mandiri Melalui Digital Learning
Kemandirian belajar siswa sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan melalui kemampuan dari dalam diri siswa.
KEMANDIRIAN belajar siswa sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan melalui kemampuan dari dalam diri siswa. Kemandirian merupakan salah satu pilar yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Siswa tidak sekadar menunggu apa yang disampaikan oleh guru, namun dalam belajar siswa aktif merancang belajarnya sendiri sesuai dengan keperluan tujuan belajar, memilih strategi belajarnya, dan mengevaluasi kemajuan belajarnya sendiri.
Sebagai upaya guru dalam mengembangkan kemandirian belajar, diantaranya memberikan pemahaman tentang pentingnya kemandirian belajar, memberikan motivasi yang mencerminkan kemandirian dalam belajar, menumbuhkan minat untuk belajar, dan melaksanakan pembelajaran yang berintegrasi dengan teknologi.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi dalam suatu sistem yang dikenal dengan digital learning (pembelajaran digital).
Digital learning berkembang sebagai upaya dalam mewujudkan sistem pendidikan terpadu dalam membangun konektivitas antarkomponen dalam bidang pendidikan sehingga lebih fleksibel dan dinamis.
Digital learning memberi kontribusi secara kuantitas terhadap interaksi pembelajaran. Melalui fasilitas yang disediakan, siswa dapat belajar kapan dan di mana saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang, dan waktu.
Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk verbal, melainkan dapat berupa teks, visual, audio dan gerak.
Pembelajaran digital menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis web atau digital. Ruang lingkup kompetensi guru dalam digital learning meliputi perencanaan dan pengorganisasian pembelajaran, keterampilan penyajian, baik verbal maupun nonverbal, kerjasama tim, keterampilan strategi bertanya, keahlian dalam penguasaan materi pembelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran dan koordinasi aktivitas belajarnya, pengetahuan tentang teori belajar, pengetahuan tentang pembelajaran digital, pengetahuan tentang perencanaan pembelajaran, dan penguasaan media pembelajaran.
Pengelolaan sistem pembelajaran digital berbeda dengan sistem konvensional. Sistem pembelajaran digital menuntut keberadaan infrastruktur dan teknologi yang mendukung, seperti komputer, akses internet, televisi, video interaktif, dan sebagainya.
Keberadaan teknologi tidak dapat digunakan secara spontanitas, namun diperlukan desain pembelajaran yang memadukan teknologi tersebut secara efektif. Dengan adanya digital learning, pembelajaran dilakukan dengan menciptakan interaksi antarguru, teman sebaya, dan berbagai informasi.
Siswa dapat belajar dengan baik, bila sistem pembelajaran aktif, menarik, relevan dan dirancang dengan baik.
Perkembangan digital learning dewasa ini lebih canggih.Terdapat tiga potensi dalam pengembangan digital learning; Pertama, sebagai alat komunikasi.
Dengan memanfaatkan teknologi digital learning maka komunikasi dari guru kepada siswa (one-to-many communication) dapat dilakukan secara bersamaan melalui fasilitas learning management system (LMS), email, ataupun chatting whatsapp.
Kedua, dapat diakses berbagai informasi. Siswa dapat mengakses berbagai referensi, baik yang berupa hasil penelitian, maupun artikel hasil kajian dalam berbagai bidang sehingga dikatakan sebagai perpustakaan raksasa.
Ketiga, sarana pembelajaran berupa pengembangan aplikasi yang dapat menunjang peningkatan mutu pendidikan. Hal ini menjadikan para pengembang pembelajaran bekerjasama dengan ahli materi pembelajaran mengemas materi pembelajaran elektronik.