Piala Dunia 2022
Bantu Messi Juara Dunia & Sah Jadi GOAT, Si Jahe Diincar Klub Top Eropa, Brighton Mati-matian Jaga
Si Jahe julukan untuk pemain Argentina, Alexis Mac Allister, yang menjadi juara Piala Dunia 2022 di Qatar. Si Jahe kini jadi incaran klub top Eropa
TRIBUNMURIA.COM - Si Jahe merupakan julukan untuk pemain tengah Argentina, Alexis Mac Allister, yang baru saja menjadi juara Piala Dunia 2022 di Qatar.
Alexis Mac Allister atau Si Jahe membantu Lionel Messi memenangkan Piala Dunia 2022 di Qatar, serta menahbiskan Messi sebagai GOAT (Greatest of All Time, red) atau pemain terbaik sepanjang masa.
Pasca-membantu Messi jadi juara dunia dan GOAT sejati, Si Jahe kini jadi incaran setidaknya 5 klub top Eropa.
Brighton & Hove Albion, klub tempat Si Jahe saat ini bernaung, dikabarkan siap mati-matian menjaga Mac Allister dari incara klub top Eropa.
Piala Dunia 2022 tak sekadar menjadi panggung untuk pemain-pemain hebat dan ternama.
Akan tetapi, ajang yang dihelat di Qatar itu juga menjadi panggung untuk pemain-pemain muda berbakat.
Salah satu pemain muda yang mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 adalah Alexis Mac Allister.
Gelandang Brighton & Hove Albion itu tampil luar biasa di Qatar dan menghasilkan penampilan apik di laga final.
Alexis Mac Allister, yang punya darah Irlandia, berhasil memberikan satu assist kepada gol kedua Argentina ke gawang Prancis yang dicetak oleh Angel Di Maria (36').
Berkat penampilan apiknya dan membantu Argentinya Lionel Messi jadi juara di Piala Dunia 2022, Alexis Mac Allister kini menjadi incaran banyak klub raksasa Eropa menjelang dibukanya bursa transfer musim dingin 2023.
Incaran 5 klub top Eropa
Menurut laporan Fotmob yang dinukil BolaSport.com, ada 5 klub raksasa Eropa yang tertarik kepada Mac Allister.
Menariknya, ada tiga klub dari Liga Inggris yang tertarik untuk mengangkut gelandang andalan Brighton & Hove Albion tersebut.
Kelima klub itu adalah Inter Milan, Atletico Madrid, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Manchester United.
Untuk Inter Milan, mereka tertarik kepada Mac Alliter karena sang pemain merupakan gelandang box-to-box yang mumpuni.
Keberadaan Mac Allister memungkinan akan cocok sebagai di lini tengah I Nerazzurri.
Kemudian, untuk Atletico Madrid, mendatangkan Mac Alllister kemungkinan bisa menaikkan performa Rodrigo De Paul yang selama ini belum menunjukkan tajinya bersama klub ibu kota Spanyol itu.
Patut diketahui bahwa selama gelaran Piala Dunia 2022, pemain berusia 23 tahun tersebut kerap bermain bersama Rodrigo De Paul di lini tengah La Albiceleste.
Sementara itu, Tottenham Hotspur berniat mendatangkan Mac Allister untuk menambah kreativitas di lini tengah mereka.
Adapun untuk Arsenal, mereka tertarik kepada Mac Allister guna menambah kedalaman di lini tengah.
Disamping itu, Mac Allister dinilai layak sebagai penerus yang pas untuk Granit Xhaka.
Keterampilannya di lini tengah dianggap sangat cocok untuk peran Xhaka saat ini di lini tengah Arsenal.
Pemain Argentina itu diklaim sangat tahan tekanan, pengumpan yang kompeten, dan mampu memberikan pengaruh di sepertiga akhir.
Terkahir, Manchester United berencana menambah pemain gelandang yang punya teknik bagus dan Mac Allister menjadi salah satu kandidatnya.
Peran tak tergantikan
Dilansir Bolasport.com, meski hanya berpostur 174 cm, peran Alexis Mac Allister di lini tengah timnas Argentina tak tergantikan.
Pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni, bahkan sudah menurunkan Mac Allister sejak babak penyisihan grup hingga final Piala Dunia 2022.
Hasilnya begitu luar biasa mengingat Alexis Mac Allister turut membantu timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
La Albiceleste berhasil dibawanya menjadi kampiun usai menaklukkan timnas Prancis di final melalui adu penalti yang dimenangkan 4-2 pada Minggu (18/12/2022) malam WIB.
Satu assist krusialnya untuk gol Angel Di Maria di final Piala Dunia 2022 dilengkapi dengan satu gol pada gelaran akbar sepak bola sejagat tersebut.
Figur penting yang dimainkan oleh Mac Allister di Argentina tersebut membawa namanya melambung.
Sejumlah klub dilaporkan mulai melirik pemain berusia 23 tahun tersebut jelang dibukanya bursa transfer musim dingin 2023.
Dilansir BolaSport.com dari BetVictor, nilai valuasi dari Mac Allister ditaksir mencapai 57 juta pounds.
Dari pihak Brighton diklaim mematok harga 27 juta pounds untuk gelandang jebolan akademi Argentinos Juniors tersebut.
Mac Allister sendiri masih terikat kontrak dengan Brighton & Hove Albion hingga Juni 2025.
Itu pun dengan opsi perpanjangan satu tahun yang disematkan oleh pihak Brighton & Hove Albion.
Situasi tersebut diyakini membuat The Seagulls tidak berada dalam posisi untuk melepasnya.
Hal itu mengingat Si Jahe, julukan Mac Allister waktu pertama kali mendapat panggilan timnas Argentina di 2019, merupakan salah satu pemain penting di klub.
Colo, yang berarti Jahe, mengarah kepada rambut Mac Allister yang berwarna pirang mengingat dirinya merupakan pemain keturunan dari Irlandia.
Di sisi lain, tugas Brighton untuk mengamankan pemain andalannya itu jelas bakal diuji menjelang bursa transfer Januari 2023.
Tak pelak adanya pemain juara dunia membuat mereka bakal sibuk mempertahankan asetnya itu.
Chief Executive Officer (CEO) Brighton, Paul Barber, meyakini klubnya bisa mempertahankan Mac Allister.
Adanya minat terhadap Mac Allister tidak bisa dibantah oleh Paul Barber baik sebelum dan sesudah Piala Dunia 2022.
Kini, Barber berharap ia dan Brighton bisa melindungi Mac Allister sekuat tenaga.
"Seperti yang selalu kami katakan ketika pemain melakukannya dengan baik, ketika profil mereka meningkat akan selalu ada minat pada mereka dan ini tidak akan berbeda," kata Barber seperti dikutip BolaSport.com dari Metro.
"Ada minat padanya sebelum Piala Dunia dan saya yakin akan ada lebih banyak minat setelahnya."
"Ketika salah satu pemain kami melakukannya dengan baik, itu akan menarik minat klub kaya lainnya."
"Ini adalah seorang pemuda yang pada usia 23 baru saja memenangkan Piala Dunia dan berkontribusi terhadap salah satu gol final Piala Dunia paling ikonik dalam sejarah."
"Yang bisa kami lakukan dalam situasi di mana Anda memiliki aset besar adalah mencoba dan melindungi diri Anda sebaik mungkin."
"Kami telah melakukannya dengan beberapa pemain dan staf kami selama beberapa tahun terakhir dan jelas hanya itu yang bisa kami lakukan dalam situasi ini."
"Dia akan dicari tetapi kami berharap untuk menahannya di sini selama kami bisa," ucap Barber menambahkan.
Brighton, yang kini menempati peringkat ke-7 di Liga Inggris 2022-2023, jelas tidak ingin kehilangan kembali pemain intinya.
Pasalnya, pada bursa transfer musim panas 2022, Brighton sudah dipereteli dengan kepergian Marc Cucurella, Yves Bissouma, dan Neal Maupay.
Bahkan mereka juga ditinggal pergi oleh Graham Potter yang notabene telah menjadi pelatih terbaiknya.
Adapun Mac Allister sendiri bergabung dengan Brighton sejak 2019 usai ditebus sebesar 6 juta pounds dari Argentinos Juniors.
Namun, Mac Allister tidak langsung bermain untuk The Seagulls.
Ia sempat disekolahkan ke Argentinos Juniors dan Boca Juniors selama satu musim sebelum berkiprah di Liga Inggris pada 2020. (*)
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Kolase-foto-Mac-Allister-mencium-trophy-Piala-Dunia-dan-Allister-bersama-Messi.jpg)