Oknum TNI
Duduk Perkara Oknum TNI AU Hajar Lansia dan Lakukan Ancaman Pembunuhan, Panglima TNI Langsung Respon
Terungkap duduk perkara penganiayaan lansia yang dilakukan oleh oknum TNI AU bernama Pratu Syakban Husein.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNMURIA.COM - Anggota DPR RI Komisi I Periode 2019-2024, melayangkan surat aduan kepada Marsma TNI Danang Sulistyo Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Udara.
Surat aduan masyarakat itu, berisikan pengaduan oknum TNI Pratu Syakban Husein yang melakukan penganiayaan terhadap lansia tak berdaya serta melakukan pengancaman terhadap Keluarga Anggelie Maurenius atau istri siri dari oknum anggota TNI.
Permasalahannya adalah saling rebut hak asuh anak.

Baca juga: Viral Oknum TNI AU Aniaya dan Ancam Bunuh Warga, Anggota DPR RI Hillary: Kita Laporkan, Kita Kawal
Syakban Husein berstatus sudah menikah. Dia mempunyai istri sah, namun belum dikaruniai anak.
Sedangkan dengan istri siri sudah dikaruniai anak.
Syakban Husein dituduh ingin merebut hak asuh si anak dari istri siri serta berencana memasukkan ke Kartu Keluarga bareng istri sah.
Baca juga: Oknum TNI AU Pratu Syakban Husein Pukuli Warga, Desersi, Kini Buronan Intelejen dan Satpom Lanud ATS
Dalam lampiran surat aduan tersebut berisikan foto lansia usai dihajar, tangkap layar pesan WA terkait pengancaman dan aksi nekat oknum TNI juga bukti surat nikah sirih.
"Surat-surat tersebut telah diatensi oleh panglima TNI pada pukul 19.48 WIB, Selasa (13/12/2022). Sudah ada perintah untuk melakukan di tindak tegas dan seluruh jajaran PomAU, diperintahkan untuk memproses segera sesuai hukum peradilan militer," jelas Hillary Brigitta Lasut --anggota DPR RI dari Nasdem.
Kronologi Pemukulan
Kasus penganiayaan terhadap lansia tidak berdaya oleh oknum TNI berinisial SH yang viral di jagat media sosial menimbulkan pertanyaan terkait kronologi terjadinya hal tersebut.
Kronologis tersebut tetulis jelas di akun Instagram milik @cinmauren.
"Singkat cerita, adik saya dihamili oleh (oknum) anggota TNI AU pada bulan Maret 2022. Sang pelaku sudah menikah dan belum memiliki keturunan dari istri pertama," jelasnya.
Ketika adiknya hamil, keluarganya memilih untuk menikahkan secara siri.
"Sang anggota berjanji akan bercerai dengan istri pertama saat anaknya lahir," jelasnya.
Namun saat melahirkan, tidak ada janji yang ditepati malahan ingin mengambil hak atas bayi tersebut untuk dipalsukan dokumennya.
"Tujuannya untuk dipalsukan dokumennya. Dimasukan ke KK dia dengan istri yang pertama," jelasnya.
Hal tersebut akhirnya ditolak oleh korban dan meminta untuk berpisah.
Sejak kejadian tersebut, keluarga dari Cindy Maurens terus-terusan di teror.
Kemudian, pada hari Selasa (13/12/2022) pada pukul 10.10 kejadian perebutan anak terjadi.
"Ayah saya baru kembali jemput cucunya yang berusia 6tahun, saat menutup pintu gerbang. Kemudian (oknum) anggota TNI AU berinisial SH tiba-tiba mengambil anak berusia 6 tahun," jelasnya.
Sontak, sang kakek langsung melindungi cucunya yang diambil secara tiba-tiba.
"Kemudian dahi ayah saya dipukul dengan helm beberapa kali hingga mendapatkan tiga jahitan dalam dan enam jahitan luar serta bibir sobek," urainya.
Respon TNI
Terpisah, dalam akun Twitter @_TNIAU telah menanggapi laporan melalui akun Twitter @nestanes dan akun Instagram @cinmauren dan ibu @hillarybrigitta tentang dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU.
"Bahwa benar yang bersangkutan atas nama Pratu Syakban Husein, Tamtama Pembekalan Siang Disops Lanud ATS. hari ini, Selasa (13/12/2022) tercatat tidak masuk ke kantor tanpa ijin, & sedang dalam pencarian pihak intelijen serta Satpom Lanud ATS," cuit akun tersebut.
Nantinya, oknum tersebut akan diberikan sanksi sesuai kesalahan yang dilakukan dan akan diproses sesuai ketentuan.
Sebelumnya, Viral di media sosial, Instagram terkait adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum TNI AU, pada Selasa (13/12/2022).
Video yang di-posting oleh akun Instagram Hillarybrigitta, melihatkan sosok laki-laki yang diduga Pratu Syakban Husein mengenakan helm biru beserta jaket hitam terlihat tergesa-gesa.
Kemudian juga ada pria berbaju merah dengan rambut putih terlihat berlumuran darah di wajahnya dan menunjuk pelaku sambil berteriak "tolong tangkap".
Postingan video tersebut bertuliskan caption yang menjelaskan isi dari video tersebut.
"Masuk laporan hari ini, penganiayaan lansia, pengancam dan perbuatan tercela dimana pelaku yang merupakan anggota TNI berupaya menculik anak (yang bukan anaknya tapi cucu lain dari kakek tersebut untuk dijadikan tawanan barter) dan juga, menganiaya kakek dari anak ini ayah dari istri siri, dalam upaya merebut anak dari wanita yang tidak mau dia nikahi," tulis akun Hillarybrigitta.
Hillary mengaku akan mengawal kasus tersebut dan telah melaporkan kepada pihak TNI AU.
"Kami akan melaporkan langsung malam ini ke Panglima TNI agar dapat diatensi karena upaya penculikan sudah sangat jahat. Tapi pemukulan lansia tak berdaya lebih membuat hati panas," jelasnya.
Hillary juga menjelaskan bahwa tujuan dirinya mengawal kasus ini lantaran telah masuk tupoksinya sebagai Anggota Komisi I DPR RI 2019-2024.