UPDATE: Daftar Bangunan Rusak Gegara Gempa Bali 5,4 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami

TRIBUNMURIA.COM - Terbaru, gempa berkekuatan mencapai 5.4 SR kembali mengguncang Bali yang terjadi pada  pada hari Selasa 13 Desember 2022 pada pukul 18.38 WITA.

Gempa yang terjadi di sebelah Timur Laut Kabupaten Karangasem Bali tercatat mengalami beberapa gempa susulan yang dirasakan hingga seluruh area Bali hingga ke Mataram.

Menurut data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan geofisika ( BMKG) gempa tercatat berkekuatan 5.4 SR tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca juga: UPDATE Gempa Sukabumi: 4 Bangunan Dilaporkan Rusak, Warga Berhamburan, Tak Ada Korban Jiwa

Menurut data yang dirilis BMKG, gempa yang baru saja terjadi memiliki kedalaman mencapai 10 Kilometer.

BMKG juga menghimbau bagi masyarakat yang merasakan gempa untuk tidak panik dan menjauh dari area yang berpotensi roboh seperti tebing atau bangunan tua.

Gempa diindikasikan terjadi di 8.16 LS, 115.62 BT atau kira-kira 23 Kilometer timur laut dari Kabupaten Karangasem.

Gempa ini tercatat sempat memiliki beberapa gempa susulan yang lebih ringan sehingga sampai saat ini belum tercatat adanya korban jiwa.

Gempa yang kedua dirasakan di Bali terasa sampai ke Mataram Nusa Tenggara Barat.

Saksi Mata

Salah satu saksi, Dion, mengungkapkan dirinya merasakan gempa namun tidak sampai membuat kepanikan di seluruh wilayah di Mataram Nusa Tenggara Barat tersebut.

Dampak gempa Karangasem, Bali mengakibatkan beberapa fasilitas rusak.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengunggah beberapa dampak dari gempa di Karangasem Bali: 

• 4 rumah rusak di Dusun Baturinggit Kelod Desa Baturinggit.
• 2 rumah rusak di Dusun Pagubugan, Desa Manggis.
• 1 Rumah Sakit Rusak (Balimed Karangasem).

Dampak gempa Karangasem, Bali mengakibatkan beberapa fasilitas rusak.

"Hari Selasa 13 Des 2022 pukul 17.38.24 WIB wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali diguncang gempa tektonik," tulisnya.

 Menurut Daryono, Episenter gempa Karangasem M5,3 terletak pada koordinat 8,29° LS ; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa karangasem merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono. ***

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com