Berita Nasional
Menguak Fakta Pabrik Upal, Dimodali Guru SMP di Grobogan Rp3,3 Miliar, Skema Penukaran 1 Banding 2
4 fakta pabrik uang palsu di Kediri, yang dikendalikan sindikat lintas provinsi. Satu di antaranya dimodali oleh oknum PNS guru SMP di Grogoban.
Lalu R (37) asal Tasikmalaya, Jawa Barat; W (41) asal Pekalongan, Jawa Tengah; S (58) asal Bogor, Jawa Barat; S (47) asal Batang, Jawa Tengah; FF (37) asal Tangerang, Banten; S (52), dan SD (48) asal Grobogan, Jawa Tengah sebagai pemodal.
Pabrik upal berkedok percetakan di Sukorharjo
Terpisah, dilansir kompas.com, polisi membongkar sindikat pabrik uang palsu berkedok percetakan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita barang bukti uang palsu mencapai Rp1,26 miliar.
Uang tersebut diedarkan ke daerah Klaten, Solo hingga Lampung. Kasus tersebut pertama kali terungkap dari laporan penemuan uang palsu di wilayah Lampung pada Jumat (7/10/2922).
Dari hasil pengembangan, lokasi pembuatan uang palsu tersebut berada di tempat percetakan yang ada di Kampung Larangan, Kecamatan Sukoharjo tepatnya di belakang rumah dinas Bupati Sukoharjo.
Polisi pun bergerak cepat dan menggerebek pabrik tersebut pada Senin (24/10/2022). Terungkap jika pendistribusian uang palsu tersebut dilakukan secara teroganisir.
Mulai dari marketing menawarkan uang palsu ke pembeli, hingga membelanjakan untuk kebutuhan barang dan jasa sehari-hari.
"Adapun yang dijual dengan perbandingan uang Rp1 juta dijual dengan harga Rp300.000," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Selasa (1/11/2022).
"Motifnya untuk mencari keuntungan dan dibekali dengan mesin atau peralatan yang canggih. Uang palsu hampir mirip sekali," lanjutnya.
Amankan 5 pelaku
Polisi mengamanlan lima pelaku terkait kasus uang palsu di Sukoharjo yang memiliki peran berbeda-beda.
Pelaku Sarimin (51) berperan menyablon, mendesain uang palsu hinngga mengoperasikan mesin dibantu oleh tersangka Tamtomo (40).
Sementara pelaku Tri Hendro Wahyudi (53) berperan sebagai pendesain uang, scaning, dan pelat uang palsu menggunakan aplikasi Coreldraw.
Terakhir, Purwanto (47), bertugas sebagai marketing atau pencari pembeli uang palsu.