Berita Tekno
Akun Twitter Bercentang Biru Dikenai Biaya Langganan Bulanan 7,99 USD atau Setara Rp125.000,
Akun Twitter centang biru atau Twitter Blue akan dikenai beban biaya langganan bulan, 8 dollar AS atau tepatnya 7,99 USD, setara Rp125.000.
TRIBUNMURIA.COM - Akun Twitter centang biru atau Twitter Blue akan dikenai beban biaya langganan bulanan.
Biaya langganan akun Twitter centang biru atau Twitter Blue senilai kurang lebih 8 dollar AS atau tepatnya 7,99 USD.
Bila dikonversikan ke dalam rupiah, biaya langganan Twitter Blue tersebut sektiar Rp124.760.
Informasi tersebut tertulis dalam pembaruan aplikasi di Apple App Store hari ini, Senin (7/11/2022).
Pengguna dapat berlangganan Twitter Blue dan mendapatkan centang biru sebagai akun yang terverifikasi, setelah melakukan pembayaran sebesar 7.99 dollar AS (Rp124.760) per bulannya.
“Mulai hari ini, kami menambahkan fitur baru di Twitter Blue dan akan bertambah seiring berjalannya waktu," tulis Twitter dalam keterangan di toko aplikasi Apple App Store bagi pengguna di wilayah Amerkia Sarikat (AS), dikutip KompasTekno dari New York Post, Senin (7/11/2022).
"Dapatkan Twitter Blue seharga 7.99 dollar AS per bulan, jika Anda daftar sekarang,” lanjut Twitter.
Belum diketahui apakah pengguna Android juga menjumpai pengumuman yang sama soal biaya langganan Twitter Blue ini.
Masih uji coba
Direktur Manajemen Produk Twitter, Esther Crawford memaparkan bahwa fitur yang dihadirkan di layanan Twitter Blue belum sepenuhnya tersedia, alias baru diuji coba.
Peluncuran fitur Twitter Blue berlangganan ini masih dilakukan secara bertahap, beberapa pengguna mungkin sudah dapat melihat perubahan ini di ponselnya.
“(Twitter) Blue yang baru belum diluncurkan, peluncurannya terus dikebut namun beberapa orang mungkin sudah melihat pembaruan karena kami (sedang) menguji dan mendorong peluncuran (fitur) secara real-time,” jelas Crawford.
Keistimewaan centang biru
Sesuai dengan penjelasan Musk beberapa hari lalu, keuntungan yang ditawarkan saat belangganan Twitter Blue antara lain pengguna bakal diprioritaskan untuk mendapat balasan, mention, dan lebih mudah dicari saat melakukan pencarian.
“Memrioritaskan kualitas konten: Konten Anda akan mendapatkan prioritas saat mendapat balasan, mentions, dan pencarian."
"Hal ini yang akan mengurangi kemunculan dari konten scam, spam, dan akun bot,” tulis Twitter.
Prioritas lainnya adalah mampu mengunggah konten video dan audio yang panjang, dan masih disertai iklan tetapi jumlahnya lebih sedikit.
Namun, ketersediaan dari layanan ini masih terbatas di sejumlah wilayah saja.
Hanya pengguna yang berada di Amerika Serikat (AS), Kanada, Inggris, Australia, dan Selandia Baru saja yang dapat berlangganan Twitter Blue.
Tidak dirinci lebih lanjut apakah layanan yang ditawarkan juga akan dirilis di luar wilayah di atas, misalnya Indonesia, atau tidak.
Musk berjanji dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya dengan handle @elonmusk, bahwa perusahaan akan segera meluncurkan fitur tersebut secara global.
“Setelah kamu mengonfirmasi bahwa (fitur baru) ini berfungsi dengan baik di wilayah awal dan menyelesaikan pekerjaan terjemahan, (Twitter Blue) akan diluncurkan di seluruh dunia,” jelas Musk.
Sebelum meluncurkan fitur terbarunya secara resmi, Musk awalnya mengumumkan bahwa layanan berbayar Twitter Blue bakal dipatok seharga 19,99 dollar AS (kurs hari ini Rp15.614).
Harga tersebut naik empat kali lipat dari harga pertama, sebesar 4,99 dollar AS (Rp77.916).
Namun, belakangan ini, ia kembali mengunggah cuitan di akun Twitter dengan handle @elonmusk bahwa biaya langganan Twitter Blue akan dipatok seharga 8 dollar AS per bulan (Rp124.916).
Tidak diketahui alasan di balik Musk melakukan revisi harga langganan Twitter Blue menjadi lebih murah.
Akan tetapi, layanan Twitter Blue yang sebelumnya bersifat opsional bakal diwajibkan ke seluruh pengguna bercentang biru (verified account).
Bila pengguna tersebut tidak mau berlangganan, maka sistem terpaksa mencabut tanda centang biru tersebut.
Jadi, ringkasnya, fitur ini wajib untuk akun yang sudah terverifikasi, tetapi juga membuka peluang kepada pengguna secara umum yang mau berlangganan dan mendapatkan centang biru di akunnya.
Belum diketahui apakah fitur ini bakal disambut antusias oleh sejumlah pengguna atau tidak.
Namun, dikutip KompasTekno dari PC Mag, Senin (7/11/2022), tidak seluruh pengguna rela merogoh kantongnya untuk membayar tanda centang biru.
Mengingat, sebelumnya fitur itu diberlakukan secara gratis dan digunakan untuk membedakan akun yang nyata dengan akun penipu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Twitter Mulai Pungut Biaya Rp 125.000 Per Bulan dari Akun Centang Biru