Berita Kudus
Curah Hujan Tinggi, Pakar Lingkungan Ingatkan Warga di Zona Banjir Tetap Waspada
Pakar lingkungan dari Universitas Muria Kudus (UMK), Hendy Hendro mengingatkan warga yang tinggal di daerah banjir tetap waspada.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pakar lingkungan dari Universitas Muria Kudus (UMK) mengingatkan Pemerintah Kabupaten Kudus dan warga yang tinggal di daerah banjir supaya waspada.
Sebab, puncak musim hujan yang biasa terjadi November-Februari kini sudah terjadi sejak Oktober.
"Di Pantura Jawa sebelah timur yang biasanya (puncak) musim hujannya dimulai November-Februari maju Oktober dan intensitas hujannya cukup tinggi. Hal ini yg perlu diwaspadai," kata Kepala Kesehatan, Keselamatan Kerja, Kebencanaan, dan Lingkungan UMK Kudus, Hendy Hendro, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Cegah Banjir, Warga Desa Raci Bersihkan Sampah di Kolong Jembatan Jalan Pantura
Hendy yang juga sebagai Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Kawasan Muria tersebut mengatakan, kewaspadaan bagi warga Kudus bukan tanpa alasan.
Sebab di beberapa wilayah sekitar misalnya Pati dan Rembang sudah terjadi banjir.
Menurut Hendy, banjir yang tempo hari melanda Pati dan Rembang berasal dari luapan sungai-sungai yang hulunya ada di pegunungan Kendeng Utara.
Memang, kata dia, Kendeng Utara jika diamati menggunakan aplikasi Google Maps tutupan vegetasinya rendah.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Pati Hari Ini, Jumat 21 Oktober 2022: Selesai Jumatan Diguyur Hujan Ringan
"Sehingga air hujan yang turun tidak banyak yang terserap masuk ke dalam tanah. Akan tetapi lebih banyak menjadi air permukaan dan air larian karena intensitas hujannya tinggi membuat volume air yang jatuh ke bumi menjadi besar dan tidak tertampung oleh sungai-sungai yg ada di daerah bawah akibatnya banjir," katanya.
Meski Kudus sampai saat ini belum terjadi banjir, bagi Hendy sudah sepatutnya pemerintah dan warga yang tinggal di wilayah langganan banjir waspada.
Misalnya saja wilayah yang ada di Kecamatan Mejobo, kemudian wilayah Wonosoco atas ancaman banjir bandang, dan wilayah Setrokalangan. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Petugas-BPBD-Kabupaten-Kudus-membersihkan-sampah.jpg)