Berita Blora
Siaga Bencana, Wabup Blora Siapkan Personel dan Peralatan Lengkap
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Fase peralihan musim dan selanjutnya musim hujan yang diprediksi mencapai puncaknya pada bulan Januari 2023.
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
Hal itu disampaikan saat memimpin Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2022/2023 tingkat Kabupaten Blora yang digelar di Alun-Alun Blora, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: KAI Daop 4 Semarang Pantau 36 Titik Rawan Bencana saat Musim Penghujan, Ini Rinciannya
"Akibat cuaca yang tidak menentu, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," ucap Tri Yuli Setyowati.
"Sehingga seluruh pihak tentunya perlu untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan, baik personil secara individu, maupun sumber daya peralatan yang dimiliki," sambung Tri Yuli Setyowati.
Hasil inventarisasi kejadian bencana tingkat Kabupaten Blora, sejak bulan Oktober 2021 sampai dengan bulan Oktober 2022 telah terjadi 93 kejadian bencana.
"Antara lain bencana banjir 31 kali, angin kencang 44 kali, tanah longsor 18 kali, 8 rumah roboh, 1 sekolah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang, 87 rumah rusak ringan, 1.153 rumah terendam, dengan kerugian sebesar Rp 999,3 juta," paparnya.
Baca juga: Dipicu Hujan Deras, Sebagian Badan Jalan Nasional Dekat Jembatan Jatilawang Banyumas Longsor
Wabup ingin agar pelaksanaan apel ini menjadi sarana untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas semua elemen dalam menghadapi potensi bencana.
Selain memperkuat koordinasi, perlu untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang potensi kebencanaan sekaligus mitigasi bencana secara berkelanjutan.
"Saya juga berharap partisipasi aktif semua pihak, agar terus meningkatkan jalinan komunikasi, demi terciptanya pola koordinasi yang baik," terangnya.
"Dimana hal tersebut haruslah diprioritaskan agar tercapai kesiapsiagaan dan manajemen penanggulangan bencana yang optimal," tambahnya.
Kepada segenap perangkat daerah dalam jajaran Pemerintah Kabupaten Blora, Wabup meminta untuk semakin mengedepankan perspektif kebencanaan sesuai ruang lingkup tugas dan binaannya masing-masing.
"Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan buruk yang tidak dikehendaki sebagai akibat terjadinya,'' tandasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Jalan Desa Nyatnyono Ungaran Ambles Sedalam 4 Meter Dipicu Hujan Deras
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blora, Sri Widjanarsih, menyampaikan masih banyak penduduk di Kabupaten Blora yang masih tinggal di daerah rawan bencana.
"Dari Jumlah Penduduk Kabupaten Blora 991.577 jiwa, sebanyak 575.551 jiwa penduduk tinggal di daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, angin kencang dan bencana lainnya," jelasnya.
Pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan memasuki masa penghujan ini.
"Personil maupun peralatan di lapangan telah disiap siagakan dalam rangka antisipasi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang dan bencana lainnya," terangnya.
Sebanyak 800 orang dari Kepolisian Resor Blora (dari Jajaran Polres Polsek) 518 orang dari unsur TNI (dari Kodim - Koramil) 7.190 orang ASN dari jajaran SKPD terkait (BPBD, Dinsos, Dinkes, DLH, Rumah Sakit, Puskesmas Camat sampai dengan Kepala Desa/Lurah, dan dinas terkait).
"Untuk kesiapsiagaan peralatan penanggulangan bencana berasal dari Sarana prasarana OPD dan stake holder terkait tingkat Kabupaten Blora seperti perahu karet, mobil evakuasi, mobil Damkar, Crane, Eskavator, Chainsaw, Motor Trail, Logistik," tutupnya. (kim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Wakil-Bupati-Blora-Gelar-Peralatan-Penanggulangan-Bencana.jpg)