Tragedi Kanjuruhan

Madura United Rehat dari Seluruh Aktivitas Sepak Bola: Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan

Klub perserta Liga 1 Indonesia, Madura United, umumkan rehat sejenak dari seluruh aktivitas sepak bola, untuk hormati 131 korban Tragedi Kanjuruhan

Twitter @MaduraUnitedFC
Markas Madura United kosong melompong, menyusul keputusan manajemen klub peserta Liga 1 itu, yang rehat sejanak dari seluruh aktivitas sepak bola, demi menghormati dan menghargai korban Tragedi Kanjuruhan. 

TRIBUNMURIA.COM, MADURA - Duka mendalam atas Tragedi Kanjuruhan turut dirasakan seluruh elemen klub sepak bola peserta Liga 1, Madura United.

Klub asal Jawa Timur tersebut memutuskan untuk rehat sejenak dari seluruh aktivitas terkait sepak bola, hingga waktu yang belum ditentukan.

Hal ini, disebut Madura United, untuk menghormati dan mengharga korban Tragedi Kanjuruhan, yang jumlah korbannya sampai saat ini mencapai 131 orang.

Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) seusai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Saat itu, Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya dalam laga bertajuk Derbi Jawa Timur tersebut.

Seusai laga, gas air mata yang dilepaskan oleh aparat kepolisian bukannya mampu meredam Aremania yang turun ke lapangan.

Namun situasi justru semakin kacau setelah gas air mata ditembakkan oleh aparat kepolisian.

Pasalnya, gas air mata tersebut langsung diarahkan ke kerumunan suporter di tribun penonton.

Sehingga para penonton pun panik dan berusaha menuju pintuk keluar sambil berdesak-desakan.

Alhasil, banyak korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Terkini, ada 131 korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan.

Bencana paling mengerikan di dunia sepak bola tanah air itupun membuat Liga 1, 2, serta Liga 3 dihentikan sementara.

Presiden Jokowi pun memerintahkan agar kompetisi baru boleh dilanjutkan sampai proses investigasi atas Tragedi Kanjuruhan selesai dilakukan.

Kendati demikian, klub-klub Liga 1 masih melakukan latihan sembari menunggu kompetisi kembali bergulir.

Namun, Madura United langsung memutuskan rehat dari segala aktivitas di dunia sepak bola untuk menghargai korban dari Tragedi Kanjuruhan.

Hal itu disampaikan dari cuitan akun Twitter resmi Madura United, @MaduraUnitedFC pada Jumat (7/10/2022).

"Kami berhenti dulu. Berkumpul dengan Keluarga," tulis Madura United.

"Sepak Bola memang penghidupan kami. Tapi kami lebih menghargai kehidupan insan Sepak Bola Indonesia," lanjutnya.

Madura United memposting suasana ketiadaan dalam mess pemain maupun tempat latihan dalam foto gelap sebagai simbol rehat dari dunia sepak bola.

Sampai tulisan ini dirilis, Kepolisian Republik Indonesia sudah mengumumkan enam tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.

Keenam tersangka Tragedi Kanjuruhan tersebut adalah:

1. Direktur Utama PT. LIB Ahmad Hadian Lukita (AHL)

2. AH (Abdul Haris) selaku ketua panitia pelaksana (Panpel)

3. SS (Suko Sutrisno) selaku security officer

4. Kabagops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto

5. H, anggota Brimob Polda Jatim Memerintahkan anggiota menembakkan gas air mata.

 6. AKP Bambang Sidik Achmadi (BSA) selaku Kasat Samapta Polres Malang.

Persiku Kudus liburkan pemain

Markas Madura United kosong melompong, menyusul keputusan manajemen klub peserta Liga 1 itu, yang rehat sejanak dari seluruh aktivitas sepak bola, demi menghormati dan menghargai korban Tragedi Kanjuruhan.
Markas Madura United kosong melompong, menyusul keputusan manajemen klub peserta Liga 1 itu, yang rehat sejanak dari seluruh aktivitas sepak bola, demi menghormati dan menghargai korban Tragedi Kanjuruhan. (Twitter @MaduraUnitedFC)

Terpisah, seluruh pemain Persiku Kudus juga diliburkan menyusul dihentikannya Kompetisi Liga 3 Jateng 2022.

Terhitung mulai hari ini, Jumat 7 Oktober 2022, seluruh pemain diliburkan.

Latihan pemain diliburkan hingga satu minggu ke depan.

"Mereka akan kembali berlatih pada 14 Oktober 2022," ujar Manajer Persiku Kudus, Achmad Faisal dalam keterangan tertulis.

Faisal mengatakan, keputusan meliburkan pemain diambil berdasarkan hasil rapat Asprov PSSI Jateng dengan manajer dan panpel klub.

Dalam rapat tersebut ditegaskan kalau Liga 3 Jateng dihentikan sementara sampai batas waktu tak ditentukan.

Sampai ada arahan pemerintah melalui PSSI.

Jika dalam waktu dua minggu ke depan ternyata tidak ada keputusan, maka Asprov PSSI sebagai operator Liga 3 akan menggelar rapat koordinasi kembali untuk menentukan nasib kompetisi ke depan.

"Keputusan apakah kompetisi lanjut atau tidak juga menunggu keputusan PSSI atau pihak lain berdasarkan investigasi dari TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta),"ujarnya.

Dalam rakor tersebut, Faisal juga mengatakan, seluruh klub peserta Liga 3 beserta suporternya diwajibkan membuat pakta integritas.

Jika pakta integritas tersebut dilanggar, maka klub dan suporter yang bersangkutan akan dikenakan hukuman berat berupa diskualifikasi dari kompetisi.

Sementara pelatih Persiku, M Irfan, mengatakan, keputusan meliburkan pemain cukup tepat.

Sebab belum adanya kepastian kapan pertandingan lanjutan digelar, tentu membuat pemain jenuh dan program latihan yang disusun juga tidak maksimal.

Irfan juga berharap agar kompetisi nanti tetap berjalan kembali. Sebab, banyak pemain yang menggantungkan hidupnya dari bermain sepak bola

"Kalau dihentikan, tentu kasihan pemain, pelatih dan orang-orang lain yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola," kata dia. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di bolasport.com

 

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved