Liga 2
Pertandingan Liga 2: Persipa Pati Kalahkan Persikab Bandung 2-0, Diwarnai Insiden Lemparan Botol
Persipa vs Persikab. Persipa Pati kalahkan Persikab Kabupaten Bandung 2-0. Kemenangan diwarnai insiden pelemparan botol ke arah bench Persikab Bandung
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
"Saya tadi, jujur, sangat tertekan. Hidup-mati saya di pertandingan ini. Tapi Alhamdulillah kami bisa pertahankan keunggulan 2-0," tandas dia.
Sementara, gelandang tengah Persipa Pati Fendy Ninggar Haryanto menuturkan, para pemain memiliki motivasi lebih untuk meraih tiga poin karena lima pertandingan sebelumnya mereka gagal menang.
Lebih tepatnya tiga kali imbang dan dua kali kalah.
Persipa baru menang di pertandingan pekan pertama melawan Nusantara United.
"Laga pekan ketujuh ini baru menang lagi. Motivasi pemain sangat tinggi. Apalagi jadi tuan rumah. Bermain di depan supporter sendiri. Kemenangan ini untuk supporter, untuk Patifosi," ucap dia.
Suporter lempar botol ke arah pelatih Persikab Kabupaten Bandung
Untuk diketahui, di penghujung pertandingan, sempat terjadi peristiwa tidak mengenakkan di dalam Stadion Joyokusumo.
Pelatih Persikab yang tampaknya tidak puas dengan keputusan wasit menunjukkan gestur tertentu ke arah supporter Persipa.
Hal ini memicu kemarahan supporter yang kemudian melempari bench official Persikab menggunakan botol air minum.
Namun, peristiwa itu hanya berlangsung beberapa menit sebelum pada akhirnya massa berhasil ditenangkan oleh aparat keamanan dan pertandingan berlanjut sampai peluit panjang dibunyikan wasit.
Nazal Mustofa berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Ia meminta supporter agar menahan diri.
"Saya harap supporter bisa menjaga diri. Jangan terpancing dengan provokasi tim lawan."
"Eman-eman, karena pasti nanti ada denda dari PT LIB akibat melempar sesuatu ke lapangan. Saya harap supporter bisa menahan diri," imbau Nazal.
Ketika ditanya mengenai tindakan emosionalnya, Pelatih Kepala Persikab Kabupaten Bandung Stefan Rullin Keeltjes meminta maaf.
"Saya minta maaf. Saya juga manusia, maaf kalau ada khilaf dan emosi sesaat. Tapi saya seperti itu pasti ada pemicunya."