Seorang Siswi SMP di Kudus Diduga Jadi Korban Rudapaksa, Guru Bantah Dituding sebagai Pelaku

AW menegaskan, tidak pernah menyentuh, apalagi menggauli E.

Dia pun juga tidak pernah melihat atau mendengar rekaman yang disebut-sebut sebagai pengakuan E.

Mendengar kabar itu, AW mengaku kesal dan marah kepada pihak yang menuduhnya berbuat asusila.

Dia heran apa yang diinginkan pihak-pihak yang melaporkan dirinya, tanpa disertai bukti yang kuat.

"Rasanya marah, saya enggak merasa melakukan apa yang dituduhkan kepada saya, niatannya apa, ada masalah apa dengan saya," terangnya.

AW mengaku, sejauh ini belum ada informasi dari keluarga E mendatanginya untuk membicarakan kabar tersebut secara kekeluargaan.

Padahal, AW yang kini sudah berkeluarga disebut berstatus sebagai paman dari E.

"Nanti lah lihat perkembangannya, yang jelas saya tidak melakukan itu," tegasnya.

Baca juga: Pengemudi Ojol Babak Belur, Awalnya Cuma Minta Antrean di Depannya Maju saat Isi BBM di SPBU

Baca juga: Kapolda Jateng: Ledakan di Dekat Aspol Solo Baru dari Paket Berisi Bahan Pembuat Mercon

Terpisah, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus sedang mendalami kasus dugaan tindak pelecehan siswi SMP Negeri di Kecamatan Undaan, E (15) oleh oknum guru AW (35).

Kepala Disdikpora Kudus, Harjuna Widada melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Moh Zubaidi menerangkan, keterangan yang diterima dari kepala sekolah, adanya jawaban yang berbeda dari E (15).

Saat dikonfirmasi, dia menyebut, E mengaku hanya sekadar ditepuk pundaknya oleh AW dan diminta untuk belajar yang rajin.

Sementara, ketika ditanya keluarga di rumah, E mengaku mendapatkan pelecehan dari AW.

"Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah, ada keterangan berbeda yang disampaikan E. Sehingga kami masih mendalami hal ini," terangnya, usai mendatangi sekolahan, Senin (26/9/2022). (*)