Berita Kudus
Seorang Siswi SMP di Kudus Diduga Jadi Korban Rudapaksa, Guru Bantah Dituding sebagai Pelaku
Seorang siswi SMP Negeri di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, berinisial E (15) diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
"Pas saya home visit, E ternyata berangkat sekolah, ayahnya tidak ada di rumah, yang ada hanya ibunya, tapi gak memberikan keterangan," katanya.
Pada 23 September, lanjut dia, ayah E dan Winarto melaporkan kabar tersebut ke pihak sekolahan dan pemerintah desa.
Jupri pun akhirnya dipanggil pihak pemerintah desa sehari setelah pelaporan itu, bersamaan dengan pihak pelapor dan terlapor untuk dilakukan mediasi.
"Nah pas dipanggil ke pemerintah desa, saya dilihatkan rekaman video E yang mengatakan bahwa sudah mendapatkan pelecehan seksual berkali-kali dari saudara AW. Itu dalam bentuk rekaman pengakuan saja. Kalau yang punya video itu sepertinya pihak Babinsa yang menanyai E," lanjutnya.
Jupri menjelaskan, rekaman video itu berisi pengakuan E tentang kronologi pelecehan seksual yang diduga dilakukan AW.
Di antaranya di dalam kelas, dan di sela-sela bangunan perpustakaan dan laboratorium.
Namun, tidak ada bukti kuat yang mengarah dan memperjelas dugaan tersebut.
"Saya sebagai kepala sekolah mengecek kebenaran itu. Saya panggil semua siswi putri di sekolah, tidak ada yang mengaku. Saya juga sampaikan ke guru-guru agar menangani anak lebih berhati-hati," terangnya.
Dia memastikan, kasus ini masih dalam pendalaman, sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah masih berjalan seperti biasanya.
"Karena masih dugaan, kedua pihak mengaku tidak melakukan atau mendapatkan pelecehan seksual, maka kegiatan belajar mengajar masih berjalan biasa. Kondisi E sehat, kemarin masih ikut PTS," tuturnya.
Sementara itu, guru di SMP Negeri di wilayah Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, AW (35) yang dikaitkan dengan dugaan pelecehan seksual terhadap E (15) yang dituduhkan kepadanya membantah kabar tersebut.
Saat ditemui di sekolah, AW mengaku kaget menerima kabar tersebut.
Dia menegaskan bahwa, apa yang dituduhkan kepadanya tidaklah benar.
Apalagi, E disebut masih berstatus keponakan AW yang harus dijaga karena masih terikat keluarga.
"Saya merasa difitnah, saya enggak tahu apa-apa. Saya dengar pertama kali malah dari obrolan siswa, katanya ada yang hamil. Kemudian, saya ditanyai kepala sekolah," ujarnya, Senin (26/9/2022).