Berita Nasional
Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjuntak Marah: 13 Anggota Yonif 411/Raider Harus Tanggung Jawab
Ulah 13 oknum Yonif 411/Raider Salatiga bikin Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjuntak marah besar. Pangkostrad minta 13 anggota TNI itu diporses hukum
Seperti apa cerita selengkapnya? Simak penuturan Ali Akbar berikut ini.
Dituturkan, peristiwa nahas itu bermula ketika dirinya bersama empat rekan lain yang sama-sama berstatus sebagai pegawai perusahaan jasa advertising 'Percetakan Surya Temanggung' berangkat ke Salatiga, untuk menyelesaikan pekerjaan pesanan pelanggan.
Keempat rekan lainnya yakni: Argo Wahyu Pamungkas (AWP, korban meninggal), Yahya, Arif Fahrurrozi, dan Ari Suryo Saputro.
Kelimanya berangkat menuju Salatiga untuk membenahi letter timbul neon box di Salatiga, menggunakan kendaraan berupa mobil pikap atau bak terbuka.
Sesampainya di tempat pelanggan, ada gangguan teknis pada neon box yang membutuhkan penggantian spare part.
Kelimanya pun lalu mencari spare part pengganti di sekitara Kota Salatiga.
Saat berada di seputaran Pasar Blauran yang tengah dalam kondisi ramai dan terjadi kemacetan, bagian kiri mobil yang mereka tumpangi secara tak sengaja menyenggol spion sepeda motor yang ditumpangi oleh Pratu RW yang memboncengkan sang istri.
“Posisi waktu itu, almarhum Argo berada di posisi mengemudikan kendaraan, saya duduk di kursi sebelah kiri, dan tiga rekan lain duduk di bak belakang."
"Sesaat setelah tak sengaja menyenggol spion sepeda motor, saya tiba-tiba langsung dipukul oleh pengendara motor tersebut,” jelasnya, Jumat (16/9/2022).
Setelah peristiwa senggolan tersebut, kedua kendaraan sama-sama berhenti.
Selanjutnya, terjadilah sedikit cekcok dan perkelahian antara AWP dan Pratu RW.
Saat perkelahian berlangsung, ia dan ketiga rekan lain berusaha melerai duel fisik tersebut.
"Memang saya sempat melihat dia (Pratu RW -red) di bagian bawah mulut terdapat luka."
"Jadi, tidak ada istilah kami mengeroyok, yang ada hanya perkelahian dan kami justru berusaha memisahkan mereka,” kenangnya.
Setelah peristiwa perkelahian itu, sambung Ali, kelimanya kembali melanjutkan pekerjaan, serta sama sekali tidak berpikir senggolan kendaraan dan perkelahian AWP dan anggota TNI itu akan berbuntut panjang.