Berita Jateng
Uri-uri Budaya Jawa, Kelompok Karawitan Bocah Tampilkan Kreasi Lagu dan Tari di Gedung RRI Semarang
Malam Jumat Kliwon, puluhan pasang mata memenuhi Auditorium RRI Semarang di Jalan Ahmad Yani Kota Semarang.
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Malam Jumat Kliwon, puluhan pasang mata memenuhi Auditorium RRI Semarang di Jalan Ahmad Yani No. 144-146 Kota Semarang.
Di dalamnya, suara gamelan melengking di sela kebisingan kota. Alunan Gending, saron, gambang, dan gong saling sahut memenuhi udara.
Dari sudut ruangan, enam bocah berusia 7-8 tahunan, berjalan pelan mengikuti iringan gamelan.
Sebuah geletar merambat naik dari kaki bocah-bocah itu.
Tubuhnya bergerak luwes penuh tenaga.
Baca juga: Wali Kota Semarang Hendi Cek Proses Penyelesaian Jalan Tembus Jangli-Undip dan Sriwijaya
Malam itu adalah pentas bulanan kebudayaan yang rutin diselenggarakan Teater Lingkar Semarang melalui penampilan karawitan bocah.
Karawitan bocah tampil menjadi pembuka sebelum pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki MPP Bayu Aji dari Solo.
Penampilan mereka diawali dengan lagu dan Tari Cublak-cublak Suweng.
Lalu, dilanjut dengan lagu Ricik-ricik.
Ditemui di Auditorium RRI Semarang, Pengasuh Sindu Laras Karawitan Bocah, Yaya mengatakan penampilan karawitan yang diisi oleh siswa SD dan SMP ini sebagai bentuk uri-uri budaya Jawa.
"Karawitan adalah satu di antara budaya leluhur kita yang harus kita jaga dan lestarikan," kata Yaya kepada Tribun Jateng, Kamis (15/9/2022).
Ia menambahkan, kesenian Jawa kini mulai terancam oleh banyaknya anak yang lebih asyik dengan budaya modern.
"Anak sekarang mulai melupakan gamelan," tambahnya.
Baca juga: Resmikan Bank INA KCP Pati, Pj Bupati Henggar Harapkan Kerjasama Tumbuhkan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Meski begitu, besar harapan Yaya, banyak anak-anak yang kemudian beralih mencintai karawitan dan pedalangan sebagai bagian dari menjaga dan melestarikan kebudayaan Jawa.
"Harapan saya, anak-anak masa bisa mencintai karawitan dan pedalangan," sambungnya.
Kini, karawitan bocah dari kelompok Sindu Laras Bocah Teater Lingkar Semarang telah memiliki 35 anggota dari berbagai siswa SD dan SMP. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/karawitan-bocah-159.jpg)