Berita Jateng

Semarang Pernah Dikelilingi Tembok Benteng, Sejarah Ini Diulas di Pameran di Museum Ronggowarsito

Museum menjadi pilihan berwisata sekaligus belajar bagi pelajar, keluarga, maupun masyarakat umum.

Penulis: Amanda Rizqyana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/AMANDA RIZQYANA
Suasana Pameran Bersama di Museum Ranggawarsita mulai Kamis (15/9/2022) hingga Senin (19/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Museum menjadi pilihan berwisata sekaligus belajar bagi pelajar, keluarga, maupun masyarakat umum.

Selain memberikan nilai dari peristiwa di masa lampau, museum juga menjadi wahana eksplorasi karena menyediakan beragam artefak bersejarah baik asli maupun imitasi.

Ada pula dokumentasi, dummy, maupun teks penjelasan tentang museum dan barang peninggalan sejarah.

Annisa Mulya, pemandu Museum Kota Lama Semarang menjelaskan, untuk bisa masuk ke Museum tidak dibebankan biaya tiket masuk alias gratis.

Baca juga: Respon Hendi setelah Mayat Tanpa Kepala Dipastikan Iwan Budi Bapenda Semarang: Tunggu Polisi

Baca juga: Akun Twiter Dinpermandes Jateng Kena Hack, Kini Telah Bisa Dibuka Normal Lagi

"Masuk ke Museum Kota Lama gratis, namun untuk bisa masuk harus mengunduh aplikasi Museum Kota Lama untuk booking tiket dan mengisi identitas kemudian memilih jadwal kedatangan," ungkap pada TribunMuria.com, Kamis (15/9/2022).

Adapun waktu operasional Museum Kota Lama Semarang setiap Senin-Jumat mulai pukul 10.00-15.00 yang dibagi dalam 5 sesi.

Lima sesi tersebut yakni pukul 10.00, 11.00, 13.00, 14.00, dan 15.00.

Sementara pada Sabtu, Minggu, maupun hari libur, mulai pukul 9.00-15.00 dan dibagi dalam 6 sesi.

Enam sesi tersbut pukul 9.00, 10.00, 11.00, 13.00, 14.00, dan 15.00.

Ia pun menjelaskan tentang sejarah Kota Lama sejak masa prabenteng, benteng, dan pascabenteng.

"Masa prabenteng ini masa sebelum didirikannya benteng yang mengelilingi Kota Lama atau sebelum tahun 1695. Untuk fragmen yang ditemukan antara lain tulang rusa, kerbau atau sapi," jelasnya.

Sedangkan pada masa benteng atau tahun 1695-1824 saat benteng kota masih berdiri, ditemukan fragmen piring dan sejumlah fragmen perlengkapan rumah tangga.

Sedangkan masa pascabenteng ialah setelah benteng kota dihancurkan pada 1825 dengan berbagai peninggalan fragmen juga.

"Benteng di Kota Lama sudah tidak ada. Untuk benteng pertama, yakni benteng segi lima dihancurkan pada 1743 ketika saat itu ada peristiwa penyerangan pada Belanda. Benteng segi lima dihancurkan, kemudian dibangun benteng kota. Namun pada 1824 benteng kota juga dihancurkan dan terjadi pengembangan wilayah di Kota Lama," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir membuka Pameran Bersama di Museum Ranggawarsita.

Ia menyampaikan bahwa pameran museum menjadi menarik karena menghadirkan sejumlah museum dari berbagai daerah di Indonesia dan berharap bisa sebagai momentum pembangkit semangat wajib berkunjung ke museum.

Meski demikian, ia juga mendengar jawaban dari peserta yang datang dalam pembukaan bahwa museum bukanlah tempat yang menarik.

"Tadi saya tanya sama anak-anak, menarik tidak berkunjung ke museum, mereka jawab tidak. Maka ini tantangan untuk kita bisa membikin museum jadi lebih menarik, sehingga museum bukan gudang," terangnya.

Ia berharap museum dapat semakin menarik dengan tampilan yang lebih artistik, memiliki nilai pembelajaran, bahkan dapat didukung dengan digitalisasi agar bisa menjadi lebih baik.

Meski demikian, Ganjar berpesan agar yang penting untuk anak-anak mengetahui sejarah masa lalu di museum secara audio visual dan merasakan, sehingga teknologi perlu dimasukkan di dalamnya.

"Rasanya memang penting untuk wajib kunjung museum bagi pelajar agar mereka bisa mengerti sejarah yang ada dan mereka bisa mengerti secara nyata," tegasnya.

Baca juga: Kisah Marta Bekes, Bule Hungaria Jualan Roti Kentang di Pasar Purwokerto: 2 Tahun Dagang Keliling

Selain Museum Kota Lama, pengunjung juga dapat mengunjungi berbagai museum, seperti seperti Museum Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Magelang, Museum Ranggawarsita Semarang, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Museum Tosan Aji Purworejo, Museum Batik Pekalongan, Museum Kambang Putih Tuban, Museum Mesjid Agung Demak, Museum Sekolah Slawi, Museum Gatot Subroto, Museum Witte Kruis, Museum Pers Nasional, Museum Kartini Jepara, Museum Borobudur Magelang, Museum Penerangan Jakarta, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Balai Kitri Jawa Barat, Museum Tanah dan Pertanian Jawa Barat, Museum Bank Indonesia, dan Museum Dematande Mamasa Sulawesi Barat.

Selain disediakan alat peraga, dokumen, buku, permainan, hingga buah tangan bagi pengunjung.

Pameran Bersama Museum Seluruh Indonesia ini diadakan sejak Kamis (15/9/2022) hingga Senin (19/9/2022). (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved