Berita Jateng

Tekan Angka Kurang Gizi di Kota Pekalongan, Dinsos gagas Program Bapak Asuh Anak Stunting

Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan berencana membuat program bernama 'Bapak Asuh Anak Stunting'.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Moch Anhar
Dinkominfo Kota Pekalongan
Foto bersama Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) seusai kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat membahas penurunan angka stunting. 

TRIBUNMURIA.COM, PEKALONGAN - Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan berencana membuat program bernama 'Bapak Asuh Anak Stunting'.

Tujuannya untuk menyukseskan target angka stunting di Kota Pekalongan turun 14 persen pada 2024.

Kader Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Beni Astiyani mengatakan, bapak asuh anak stunting merupakan program yang direncanakan melibatkan seluruh pihak di Kota Pekalongan.

Baik dari stakeholder maupun masyarakat.

Supaya mereka menjadi donatur untuk memberikan bantuan penanganan stunting berupa materi bagi anak stunting usia 0-2 tahun.

"Nantinya dari beberapa stakeholder maupun masyarakat yang menjadi bapak asuh bisa memberikan dana untuk anak-anak yang berisiko stunting.

Kemudian dana tersebut akan kami salurkan langsung kepada sasaran bantuan dalam bentuk menu penyajian makanan," kata Beni, dalam rilis yang diterima TribunMuria.com, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Oknum ASN Kudus, Tersangka Penyalahgunaan Solar Subsidi, Kini Diberhentikan Sementara Pemkab

Baca juga: Harga BBM Naik, Gubernur Ganjar Cek Antrean Pembeli di SPBU Rembang

Baca juga: Ganjar Sampikan 5 Tugas Besar Pj Bupati Pati, dari Pilkada 2024 hingga Soal Ketahanan Pangan

Beni menjelaskan, program ini membuka ruang terbuka secara luas bagi siapa saja yang ingin membantu anak-anak stunting di Kota Pekalongan.

Termasuk untuk pencegahan stunting bagi anak yang baru lahir. 

Gerakan bapak asuh ini memiliki keterkaitan dengan program dapur sehat atasi stunting (Dashat).

Dana yang diperoleh dari para donatur akan dikelola oleh kader Dashat.

"Jika ada yang terketuk hatinya untuk menjadi bapak asuh anak stunting, dapat menghubungi pihak kelurahan dan kader-kader kesehatan.

Pengelolaan dana dilakukan oleh Dashat, kita kelola dan kita laporkan penggunaannya seperti apa," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved