Berita Jateng
Pengembangan Potensi Kampung Tematik di Kota Semarang, Dipoles Jadi Destinasi Wisata
Kampung Tematik yang digagas oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sejak 2016 lalu didorong agar naik kelas menjadi destinasi wisata.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kampung Tematik yang digagas oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sejak 2016 lalu didorong agar naik kelas menjadi destinasi wisata.
Kehadiran kampung tematik ini menjadi upaya pemkot untuk mengangkat perekonomian berbasis pemberdayaan masyarakat.
Sub Koordinator Pelaksanaan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dam Pemgembangan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Yohanes Adi Nugroho mengatakan, pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Semarang 2021 -2026 tercantum kegiatan prioritas kampung tematik produktif.
Baca juga: Turun Lapangan dengan 10 Pemain, Persijap Jepara Berhasil Tumbangkan Persekat Kabupaten Tegal
"Artinya, kampung tematik yang sudah terbentuk diharapkan bisa naik kelas menjadi destinasi wisata," ucapnya, Minggu (4/9/2022).
Sejak 2016, dia menyebut, sudah ada 260 kampung tematik yang tersebar di 177 kelurahan.
Dari jumlah itu, tercatat ada sekitar 30 kampung tematik yang siap naik kelas.
Bappeda memfasilitasi profiling untuk mendukung kampung tematik naik kelas.
"Mulai 2021 kemarin, Bappeda memfasilitasi profiling kampung tematik dengan membuat infografis dan video pendek untuk membantu pemasaran," kata Yohanes.
Kampung tematik yang naik kelas, lanjut dia, akan dilakukan pengembangan untuk mendukung menjadi destinasi wisata.
Bappeda mengawal perencanaannya dengan menyusun detail engineering desain (DED), sedangkan pembangunannya dilakukan dinas teknis.
Pada 2021 lalu, pihaknya telah menyusun detail engineering desain (DED) peningkatan pembangunan kampung tematik, yakni Kampung Jawi, Sukorejo, Gunungpati.
Pembangunan akan dilakukan pada tahun ini.
"Anggaran untuk Kampung Jawi kurang lebih sekitar Rp 3 miliar. Kampung Kawi potensi utamanya budaya jawa. Masyarakat mengembangkan pasar kuliner tradisional.
Kawasan kuliner itulah yang akan ditingkatkan," jelasnya.
Selain Kampung Jawi, Bappeda juga tengah menyusun DED peningkatan Kampung Batik, Rejomulyo dan Kampung Eduwisata Lunpia Kebonagung.
Sedangkan, rencana pembangunan dua kampung tersebut akan direalisasikan pada 2023 mendatang.
Baca juga: Dongkrak Kompetensi Lulusan, AKS Ibu Kartini Gandeng Lima Instansi Dunia Usaha dan Kerja
Kepala Bappeda Kota Semarang, Budi Prakosa menambahkan, pihaknya juga menambah 10 kampung tematik baru pada 2022 ini.
Penambahan kampung tematik baru dilakukan atas pengajuan dari masyarakat. Kemudian, akan dilakukan verifikasi oleh tim terkait potensi yang diangkat.
"Warga mengajukan potensinya apa di kelurahan. Jika proposalnya sudah masuk, nanti akan dilakukan verifikasi dan ditetapkan untuk dijadikan kampung tematik," terangnya. (*)