Berita Jateng
DMI Kota Semarang Ajak Takmir Membentuk Manajemen Masjid Ramah Anak
Dewan Masjid Indonesia (DMI) ajak para takmir membentuk manajemen masjid ramah anak di Kota Semarang.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
"Jadi sekarang kami menunggu siapa hendak mendaftar. Sekarang ini mengundang takmir masjid dari 16 kecamatan. Setiap kecamatan mengirimkan perwakilan sebanyak 6 takmir," ujarnya.
Ketua DMI Jateng, Achmad Rofiq menambahkan membentuk manajemen masjid ramah anak, para pengurus harus dibuka wawasannya.
Hal ini bertujuan agar mereka tidak menggunakan kekerasan, baik fisik maupun verbal saat menghadapi tingkah anak.
" Jadi harus ada orientasi para takmir maupun manajemen masjid agar sama-sama memiliki pemahaman yang sama agar tidak kehiilangan satu generasi gara-gara kita merasa ribet dan bising kehadiran anak," jelasnya.
Menurutnya, berdasar kutipan tulisan tokoh sejarah Sultan Alfatih menyebutkan akan hilang satu generasi apabila di masjid tidak mendengar tawa canda dan guroan anak.
Dirinya berharap DMI Kota Semarang segera mendeklarasikan hal tersebut.
"Deklarasi ini untuk membuka ruang diskusi atau wacana publik bahwa masjid diingatkan lagi agar masjid merasa nyaman di Masjid," imbuhnya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana menuturkan program yang dilaksanakan DMI dapat menurunkan angka bullying terhadap anak.
Baca juga: Turun Lapangan dengan 10 Pemain, Persijap Jepara Berhasil Tumbangkan Persekat Kabupaten Tegal
Selama ini tim penggerak PKK Kota Semarang telah memiliki berbagai macam program, baik di sekolahan dengan melakukan sosialisasi agar angka bullying dan kekerasan terhadap anak terus menurun.
"Kegiatan ini memberikan ruang kepada anak dapat berkegiatan dengan nyaman dan selalu beribadah. Masjid merupakan tempat yang mulia," imbuh istri Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Wanita akrab disapa Tia membenarkan sarana dan prasarana merupakan bagian terpenting agar anak betah di Masjid.Begitu juga, kegiatan-kegiatan yang ada masjid harus ramah terhadap anak.
"Kegiatan tersebut mengedukasi anak-anak agar taat agama, bermasyarakat, dan bernegara," imbuhnya. (*)