Berita Jateng

Para Nelayan Jepara Kesulitan Memperoleh Suplai Solar, Minta Pemerintah Bantu Solusi

Nelayan di Kabupaten Jepara mengalami kesulitan mendapatkan solar. Hal itu terlihat di SPBN Ujungbatu.

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/MUHAMMAD YUNAN SETIAWAN
Antrean jeriken milik nelayan di SPBN Ujungbatu, Kabupaten Jepara, Jumat, 2 September 2022. Sudah sepekan ini nelayan mengalami kesulitan solar. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Nelayan di Kabupaten Jepara mengalami kesulitan mendapatkan solar. Hal itu terlihat di SPBN Ujungbatu. Jeriken milik nelayan tertata berjejer-jejer menunggu giliran pengisian.

Salah seorang neyalan, Munaji (65), mengatakan, kondisi itu sudah dialami nelayan sejak 26 Agustus 2022. Nelayan yang ingin beli solar harus antre sejak subuh.

Setiap nelayan mendapat jatah pembelian  solar Rp 350 ribu.

Dengan harga segitu, nelayan bisa mengisi dua jeriken, di mana setiap jerikennya berkapasitas 34 liter.

Namun, jumlah itu tidak bisa digunakan untuk melaut. 

Baca juga: Segera Hadapi Derby Jateng Lawan Persis Solo, IKP Jelaskan Kondisi Tim PSIS Semarang Terkini

Nelayan asal Dukuh Ngemplak, Desa Jobokuto, Kecamatan Jepara itu mengungkapkan, dalam sekali perjalanan melaut membutuhkan kurang lebih 70 liter.

Hal yang sama juga Mintono (47).

Dia mengungkapkan kelangkaan solar selama berhari-hari semakin menyulitkan nelayan. Tidak setiap hari solar tersedia di SPBUN. 

Sehingga para nelayan mesti rutin mengecek stok solar di SPUBN.

Apabila stok di sana kosong, maka nelayan akan mencari solar di sejumlah SPBU lain.

Dia berharap kondisi ini segera ditangani pemerintah.

Karena sudah sepekan ini pasokan solar untuk nelayan tidak lancar.

“Semoga dimudahkan pembelian solar untuk nelayan, “ kata dia kepada TribunMuria.com, Jumat, 2 September 2022.

Mintono juga mengaku khawatir dengan kabar bahan bakar subsidi akan dinaikkan. Hal itu akan memberatkan nelayan-nelayan kecil seperti dirinya.

Dia meminta rencana itu dibatalkan.

“Kalau bisa subsidi ditambah. Harapan saya jangan dinaikkan,” ujar pria asal Kelurahan Kauman itu, menambahkan.

Terpisah, Kasubag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Jepara, Heru Sutamaji berdalih kondisi ini bukan karena kelangkaan solar, melainkan keterlambatan distribusi. 

Menurutnya, ketersedian solar di semua SPBU Jepara sudah mencukupi.

“Masalahnya hanya keterlambatan waktu pengiriman. Karena ada kemacetan di Kabupaten Demak. Bukan kelangkaan, itu salah besar,” terang Heru kepada TribunMuria.com, Jumat, 2 September 2022.

Untuk memastikan kelancaran distribusi ini, kata dia, Depo Pengapon telah bekerja sama dengan Satlantas Polres Demak untuk pengawalan kendaraan pengangkut BBM agar bisa lancar pengirimannya. 

Sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan.

Heru juga telah berkomunikasi dengan SPBU di Kabupaten Jepara agar melayani pembeli solar dari kalangan nelayan dan petani.

Agar nelayan dan petani bisa mudah mendapatkan solar.

Baca juga: Ditemukan Tewas, Wanita Muda Diduga Melompat dari Lantai Atas Apartemen di Pedalangan Semarang

Sementara itu, Area Manager Comuunication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menjelaskan alokasi solar subsidi untuk nelayan di bawah 30 GT di SPBUN 4859401 Ujungbatu sebanyak 328 kiloter per bulan.

Pembelian solar subsidi itu harus sesuai dengan persyaratan.

Nelayan harus memenuhi syarat ini jika membeli solar.

“Pembelian solar subsidi tersebut diperlukan surat rekomendasi dari Dinas Perikanan Kabupaten Jepara,” tandasnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved