Berita Jepara
Peternak Kurang Terbuka dengan Kondisi Hewannya, Penanganan PMK di Jepara Jadi Terkendala
Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara terkendala peternak yang tidak jujur dengan kondisi hewan ternaknya.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, JEPARA — Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara terkendala peternak yang tidak jujur dengan kondisi hewan ternaknya.
Hal ini membuat penyebaran PMK cepat menjalan ke hewan-hewan lain. Jumlah hewan terpapar PMK pun naik-turun.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudofir mengatakan, peternak kurang teruka dengan kondisi hewan yang bergejala PMK.
Baca juga: Almarhumah Nyai Heni Maryam Istri KH Maimoen Zubair Dimakamkan Malam Ini
Mereka ingin menjual hewan ternak itu secara cepat.
Mengatasi hal ini, Mudofir mengungkapkan pihaknya terus melakukan pengobatan dan vaksinasi secara intensif.
Cara ini untuk menekan penyebaran PMK. Dalam dua pekan ini, kata dia, kasus turun 100 kasus.
“Tapi ada juga muncul kasus baru,” kata Mudofir kepada tribunmuria.com, Kamis, 1 September 2022.
Saat ini dilaporkan hewan yang positif PMK mencapai 415 ekor. Kasus itu tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Jepara. empat Hanya empat kecamatan yang steril dari PMK, yakni Mayong, Kalinyamatan, Welahan, dan Karimunjawa.
Baca juga: Jenazah Istri Mbah Moen Nyai Hj Heni Maryam Dimakamkan Malam Ini, di Komplek Ponpes Al Anwar 2
Kasus PMK terbanyak di Kecamatan Kembang dengan 205 ekor dan Kecamatan Bangsri dengan 112 ekor.
Secara keseluruhan kasus PMK di Jepara mencapai 1.573 ekor. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/kambing-pmk-jepara.jpg)