Berita Jateng

Harga Telur di Jateng Melambung Tinggi Hingga Rp 31 Ribu/Kg, Ternyata Ini Penyebab

Kenaikan harga telur ayam yang terjadi belakangan ini menimbulkan keresahan sekaligus pertanyaan bagi masyarakat.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/IDAYATUL ROHMAH
Tampak tumpukan telur di salah satu lapak pedagang di Pasar Karangayu Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kenaikan harga telur ayam yang terjadi belakangan ini menimbulkan keresahan sekaligus pertanyaan bagi masyarakat.

Sebab, kenaikan harga yang terjadi saat ini dinilai di luar biasanya yang di luar momentum Hari Raya Idul Fitri.

Dikatakan sejumlah pedagang di Kota Semarang, harga telur saat ini bahkan mencapai Rp31 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, Arif Sambodo menuturkan, memang, harga telur di Jawa Tengah mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Istri Sambo Putri Chandrawati akan Diperiksa sebagai Tersangka, Kuasa Hukum Janjikan Hal Ini

Menurut dia, bukan hanya di Jawa Tengah, tetapi kenaikan terjadi secara nasional.

"(Kenaikan harga telur) bukan hanya di Jawa Tengah. Semua mengalami kenaikan," kata dia, Kamis (25/8/2022).

Terkait pemicu kenaikan harga telur ayam ini, Arif lebih lanjut menuturkan, karena memang beberapa waktu lalu ayam layer banyak yang dilakukan afkir dini.

Hal itu menyebabkan ayam petelur berkurang dan memengaruhi produksi telur.

"Jadi karena dulu untuk memenuhi ayam daging waktu ayam daging naik, sehingga afkir dini ayam petelur.

Sekarang dagingnya sudah turun, akibatnya ayam petelurnya sedikit agak berkurang," terang Arif.

Selain itu, Arif menyebutkan, tingginya harga telur ayam saat ini juga dipicu permintaan yang meningkat.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Sosial meluncurkan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Hal itu turut menjadi pemicu kenaikan harga telur ayam.

Baca juga: Rumah Pintar Bangjo Bina Anak Marjinal di Kota Lama Semarang, Dari Pelajaran Sekolah sampai Akhlak

"Permintaan kebetulan juga sedang naik, karena programnya Kemensos kaitannya dengan BPNT, salah satunya untuk telur. Itu saja penyebabnya," tambahnya.

Sementara itu, Arif melanjutkan, masyarakat tidak perlu khawatir akan tingginya harga berkepanjangan.

Sebab, kenaikan harga tersebut diperkirakan tidak akan berlangsung lama.

"Insya Allah bulan depan sudah pulih, karena ayam petelurnya sudah menjadi dewasa," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved