BRI Liga 1
Taktik PSIS Semarang Macet saat Lawan Persebaya Surabaya, Biang Kekalahan di Kandang Bajul Ijo
Pelatih Sergio Alexandre, sebut taktik PSIS Semarang macet saat melawat ke kandang Persebaya Surabaya. Itu jadi biang kekalahan di kandang Bajul Ijo
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Taktik PSIS Semarang macet di kandang Persebaya Surabaya, dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (23/8/2022).
Pelatih Sergio Alexandre menyebut, macetnya taktik PSIS Semarang di atas lapangan menjadi penyebab laskar Mahesa Jenar takluk di kandang Bajul Ijo.
Dengan kekalahan ini, PSIS Semarang mengulang tren buruk saat bermain away: selalu menelan kekalahan di kandang lawan.
Dalam pertandingan itu, tim Mahesa Jenar takluk di tangan Persebaya Surabaya dengan skor tipis 1-0, saat kedua tim bertemu di pekan keenam BRI Liga 1 2022/2023,
PSIS sebenarnya nyaris menahan imbang tuan rumah dalam laga ini, namun Persebaya memastikan tiga poin di kandang sendiri lewat gol telat Marselino Ferdinan menit 95.
Hasil ini menjadi kekalahan ketiga PSIS sejauh ini. Seluruh kekalahan tersebut terjadi ketika bermain di kandang lawan.
Kekalahan ini membuat PSIS baru mengumpulkan tujuh poin dari enam pertandingan.
Terdekat, PSIS akan melakoni partai away kontra Dewa United, 29 Agustus mendatang.
Tim Mahesa Jenar digempur habis-habisan oleh taun rumah Persebaya sepanjang laga. Sebaliknya Mahesa Jenar tampil minim peluang emas.
Dikutip dari statistik yang dirilis PT. LIB, PSIS hanya mampu mencatatkan 3 shoot on target, sedangkan Persebaya 12 kali.
Hasil ini cukup mengecewakan bagi pendukung, bahkan muncul seruan pelatih kepala Sergio Alexandre mundur dari posisinya saat ini.
Taktik pelatih tak berjalan di atas lapangan
Usai laga, Sergio Alexandre mengaku kecewa dengan hasil ini.
Pelatih asal Brasil tersebut mengatakan, apa yang direncanakan tidak berjalan dengan baik, dengan kata lain, taktik yang disiapkan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Kami kurang beruntung hari ini. Rencana kami tidak berjalan lancar sore ini."
"Rencana kami bagaimana kami tetap menguasai bola tidak berjalan baik."
"Babak kedua lebih baik, tapi organisasi kami untuk menciptakan skema serangan balik masih belum membuahkan hasil," kata Sergio.
"Tentu kami kecewa bagaimana kami kalah di menit akhir, namun Persebaya juga menciptakan banyak peluang," jelasnya.
Di babak kedua, penampilan kiper PSIS Wahyu Tri Nugroho layak mendapatkan apresiasi.
Beberapa kali peluang Persebaya mampu dipatahkan sejak awal babak kedua.
"Terkait perubahan kiper, Redondo mengalami cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan," ungkap Sergio.
Disinggung soal selalu kalah setiap kali bermain away, Sergio menyebut timnya sudah berbuat maksimal, namun kemenangan di kandang lawan belum mampu dicapai.
"Kami merencanakan bermain away untuk tampil dengan organisasi yang baik, namun memang sejauh ini kami belum bisa menang di kandang lawan."
"Mudah-mudahan laga berikutnya kemenangan itu akan datang," pungkasnya.
Sementara itu, gelandang PSIS, Oktafianus Fernando mengaku sedih atas kekalahan kali ini.
"Ya pastinya dari saya sendiri, tim kalah pasti sedih. Ya, harus berjiwa besar dan berusaha untuk bangkit di laga berikutnya," ungkap Ofan, sapaanya.
Ia juga mengapresiasi gol sang adik yang menjadi penentu hasil pertandingan klasik tersebut.
"Untuk gol Marselino sendiri ya, mungkin ini harinya dia dapat satu shooting on target dan itu di menit terakhir. Dari awal sampai akhir Persebaya juga tampil lebih baik," kata Ofan. (*)