Berita Jateng
Di Ambarawa, Rasakan Sensasi Naik Kereta Api Kayu Jadul Pakai Lokomotif Diesel Sejak Tahun 1958
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Wisata (Kawisata) menyediakan sebuah kereta wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang (pp), Kabupaten Semarang, Jateng.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, KABUPATEN SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Wisata (Kawisata) menyediakan sebuah kereta wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang (pp), Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang membuat wisatawan merasakan pengalaman khusus seperti pada zaman dahulu pada Agustus 2022 ini.
Kereta yang bisa dicoba oleh wisatawan dari Museum KA Ambarawa itu terbuat dari kayu jati dengan lokomotif penarik jenis lokomotif diesel vintage berbahan bakar biosolar industri.
Dari penuturan Humas Kawisata, M Ilud Siregar, nantinya para penumpang dapat menikmati pemandangan indah di sekitar Ambarawa.
“Meliputi danau Rawa Pening, Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu dan persawahan hijau.
Baca juga: Judi Togel di Semarang Merebak di Mana-mana, Wali Kota Hendi: Semoga Bisa Ditindak Penegak Hukum
Kami menyiapkan perjalanan kereta wisata dengan pola reguler dan rombongan atau charter dengan rangkaian kereta wisata dari kayu jati dan lokomotif penarik jenis lokomotif diesel.
Untuk kereta wisata dengan pola rombongan atau charter, dapat dilakukan setiap hari sesuai dengan pemesanan sebelumnya.
Sedangkan untuk pola reguler hanya terbatas beroperasi pada Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional, dimulai pukul 09.30 WIB sampai dengan 14.30 WIB dengan harga tiket Rp 100 ribu per orang atau satu penumpang,” ujar Ilud kepada TribunMuria.com, Minggu (21/8/2022).
Ilud menjelaskan, lokomotif diesel vintage yang dipakai yakni seri D300 dan D301, merupakan lokomotif diesel hidrolik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman menggunakan bahan bakar dari biosolar industri dengan kapasitas 1.050 liter, pelumas 90 liter dan kapasitas air pendingin 225 liter.
Kereta itu mulai dioperasikan atau dilakukan dinas di Indonesia kira-kira antara 1958 dan 1962.
Lokomotif diesel vintage D300 & D301 menggunakan livery kuning-hijau khas Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), nama perusahaan kereta api terdahulu.
Lokomotif itu disebut bergandar D, artinya memiliki empat gandar penggerak yang saling terhubung dalam satu bogie.
Bogie adalah sasis atau kerangka yang membentuk set roda dengan gandar, istilah bogie biasanya digunakan dalam transportasi rel.
“Mesinnya memiliki daya 340 HP dan dapat berjalan dengan kecepatan maksimum kurang lebih 50 km per jam,” imbuh Ilud.
Untuk jadwal perjalanan reguler Locomotive Diesel Vintage ke depannya, dibuka mulai Sabtu (27/8/2022) pada pukul 09.30, 13.00, dan 14.30 WIB.
Sedangkan pada Minggu (28/8/2022), dimulai pukul 09.30, 11.00, 13.00 dan 14.30 WIB.
Jumlah maksimal kapasitas penumpang yakni disebut 116 seat atau kursi.
Satu antrean dapat membeli empat tiket sekaligus.
Apabila penumpang terlambat naik ke kereta, maka tiket hangus.
Tiket Kereta Api Wisata reguler dijual pada Hari-H keberangkatan mulai pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Ikut Menyemarakan Suasana Hari Kemerdekaan, 66 Mobil di Kudus Konvoi Bertema Merah Putih
Sebagai informasi, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan Republik Indonesia yang meliputi sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.
Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage meliputi 24 Lokomotif Uap, 5 Lokomotif Diesel, 6 Kereta Kayu dan 6 Gerbong dari berbagai daerah. (*)