Berita Jateng

Remaja Korban Pembacokan Jl Suratmo Tanggung Biaya RS Rp9,8 Juta, Ortu Berharap Dapat Donasi

Arya Putra Dirgantara (18) korban pembacokan Jalan Suratmo telah diperbolehkan pulang rumah setelah menjalani perawatan intensif di RSUP Kariadi.

TRIBUNMURIA.COM/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Orangtua Arya menunjukkan biaya RSUP Dr Kariadi yang harus ditanggung selama perawatan anaknya yang menjadi korban pembacokan di Jl Suratmo Kota Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG -  Arya Putra Dirgantara (18) korban pembacokan Jalan Suratmo telah diperbolehkan pulang rumah setelah menjalani perawatan intensif di RSUP Kariadi.

Arya pulang dari pulang rumah sakit sejak Jumat, (5/8/2022).

Saat ditemui  di rumahnya Jalan Borobudur Utara 3 No 14 RT 01 RW 04 Kelurahan Manyaran, kondisi Arya telah kembali normal. Bahkan saat ditemui Arya masih bermain gim online kesenangannya.

Meski telah pulang ke rumah, orang tua Arya masih memiliki beban tagihan rumah sakit yang belum dibayarkan selama anaknya dirawat.

Baca juga: Minat Wisata Lava Tour Merapi Yogyakarta Gunakan Jeep Menggeliat Kembali, Ini Harga Sewa Terbaru

Baca juga: Presiden Jokowi dan Gubernur Ganjar Olahraga Bareng di CFD Solo, Jalan-jalan Lihat Perkembangan Kota

Ibu Korban, Retno Chandra Wati mengaku tidak mempunyai biaya untuk membayar tagihan perawatan anaknya Rp9.850.000.

Arya diperbolehkan pulang karena pihak rumah sakit membuka donasi untuk membiayai selama perawatan.

"Waktu itu perawatan luka yang di punggung dan luka yang di paru-paru. Tubuh Arya dipasang alat di paru-paru  ya saya iyakan karena untuk anak saya," tuturnya, Minggu (7/8/2022).

Retno tak kuasa menahan tangis ketika mengingat mendapat kabar anaknya  dibacok seseorang tak dikenal di Jalan Suratmo pada Minggu (31/7/2022) dini hari.

Bahkan dirinya masih terus mengingat perjuangannya mengantarkan ke rumah sakit untuk  menyelamatkan nyawa anaknya.

"Waktu itu teman anak saya mengabari kalau posisi Arya dibawa di posko ambulance hebat dekat dengan Puskemas Manyaran. Saya ke tempat tersebut dan saya minta tolong ke petugasnya diam saja dan malah pergi. Akhirnya anak saya diantar temannya menggunakan motor. Sampai rumah sakit Kariadi temannya parkir di depan. Temannya gotong Arya sampai ke dalam," jelasnya.

Terkait perkara tersebut, kata dia, Polisi telah mendatangi dan memintai keterangan anaknya saat berada di rumah sakit.

Dia berharap pembacokan yang menimpa anaknya tersebut dapat segera terungkap.

"Saya berharap Polisi bisa menangkap para pelaku," tutur dia,

Selain itu, ia juga berharap para donatur bisa memberikan donasi untuk membayar biaya perawatan anaknya. Sebab biaya perawatan tersebut tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

"Saya tidak mempunyai uang, Saya baru membayar Rp 500 ribu dari hasil donasi. Saya berharap ada donatur untuk membiayai biaya perawatan dan biaya kontrol anak saya karena tidak ditanggung BPJS Kesehatan karena korban kejahatan," tuturnya.

Di sisi lain, Arya mengaku kondisi telah semakin membaik meskipun masih merasakan nyeri di lukanya. Dirinya saat ini telah dapat melakukan aktivitas.

"Saya masa penyembuhan saat ini. Saya hingga saat ini masih izin sekolah," tutur dia,

Saat ditanya terkait kronologi, Arya mengaku kejadian saat pulang main gim di rumah temannya.

Saat itu dirinya  hendak mengantarkan pulang temannya  di Mijen.

"Saya waktu itu pergi sama tujuh teman saya berboncengan naik empat motor," tuturnya.

Menurutnya, saat itu dibonceng temannya.

Tiba-tiba ada empat orang tak dikenal menggunakan dua motor membututinya dari belakang dan mengayunkan sabit di punggungnya.

"Teman saya yang lain waktu itu putar arah. Tinggal saya dengan teman yang memboncengkan. Tiba-tiba saya lihat belakang ada orang mengayunkan sabitnya dan membacok saya," tutur dia.

Setelah terkena bacok dia bersama temannya berputar arah. Dirinya melihat pelaku memutar arah dan hendak mengejarnya.

"Teman saya putar karena melihat pelaku balik arah akan mengejar. Ciri-ciri pelaku menggunakan motor vario putih dan CBR 150. Orang yang membacok saya kurus tinggi rambutnya agak panjang," tutur dia.

Baca juga: Kisah Bocah Yatim Piatu Sering Tidur di Makam Bapaknya, Bikin Trenyuh Hati Satpol PP yang Merazia

Baca juga: Cerita Kinan Bocah Temanggung, Diajak Pesepak Bola Terbaik Dunia Main Bareng di Barcelona Femeni

Terpisah, Kapolsek Semarang Barat, Kompol Dicky Hermansyah menuturkan saat ini Polisi masih memburu pelaku.

Sebelumnya polisi telah menunjukkan terduga pelaku sesuai ciri-ciri yang disampaikan saksi.

"Tapi saksi dan korban menyebutkan pelaku bukan yang dimaksud," tutur dia,

Namun demikian pihaknya masih terus mencari pelaku sesuai ciri-ciri yang disebutkan para saksi dan korban.

Polisi juga menelusuri CCTV yang ada di lokasi kejadian. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved