Istri TNI Ditembak
Terungkap! Oknum TNI Kopda Muslimin Upah Pembunuh Bayaran Rp120 Juta untuk Tembak Istrinya
Ini Wajah Kopda Muslimin, Oknum TNI Upahi Pembunuh Bayaran Rp120 Juta untuk Tembak Istrinya arhanudse kodam iv/diponegoro
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Oknum TNI Arhanudse Kodam IV/Diponegoro, Kopda Muslimin, menjadi otak/dalam penembakan terhadap istrinya sendiri, Rini Wulandari, di depan rumah mereka, di Jalan Cemara III, RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
Kopda Muslimin memberi upah kepada pembunuh bayaran Rp120 juta, untuk menghabisi istirnya.
Mirisnya, uangRp120 juta sebagai upah untuk menembak istrinya itu, diserahkan di sela-sela Kopda Muslimin mengantar sang istri ke Rumah Sakit (RS) Hermina, tempat Rini Wulandari dirawat pascapenembakan.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Rina Wulandari diantarkan ke rumah Sakit setelah tertembak.
Saat itulah suami korban yakni Kopda Muslimin menelpon eksekutor untuk menyerahkan upah penembakan sebesar Rp120 juta.
"Saat itu suami korban keluar dari rumah sakit menuju minimarket kurang lebih 300 meter dari rumah sakit bertemu tersangka."
"Saat itulah uang kompensasi Rp120 juta diserahkan dan telah dibagi 5 orang," jelasnya saat konfrensi pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).
Menurutnya tidak membutuhkan waktu lama menangkap kelima tersangka penembakan.
Kasus tersebut terungkap 4 hari setelah kejadian tepatnya Kamis (21/7/2022).
"Pada hari tersebut pukul 20.00 Sugiono ditangkap, keesokan harinya pukul 13.00 Agus Santoso ditangkap, dan hari berikutnya dua tersangka ditangkap beserta penyedia senjata api," terangnya.
Ia menuturkan pada perkara tersebut masih terus dilakukan pengembangan memburu suami korban yakni Kopda Muslimin yang merupakan dalang penembakan.
Tim gabungan TNI-Polri hingga saat ini masih memburu Kopda Muslimin.
"Saya mengimbau suami korban agar segera menyerahkan diri sebelum tim gabungan TNI-Polri melakukan tindakan tegas kepada yang bersangkutan," tandasnya.
Diburu Pomdam IV/Diponegoro
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Andika Perkasa; dan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Kapolda Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi, kompak menegaskan Kopda Muslimin adalah dalang dan otak aksi penembakan terhadap Rina Wulandari.
Rinda Wulandai adalah istri dari anggtao TNI, Kopda Muslimin, yang ditembak di depan rumahnya, di Jalan Cemara III No 7 RT 08 RW 03, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pekan kemarin.
Baik Panglima TNI maupun Kapolda Jateng, menyebut Kopda Muslimin, berupaya membunuh istrinya sendiri karena memiliki wanita idaman lain (WIL).
Kopda Muslimin adalah personel TNI aktif yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara 15/Dahana Bhaladika Yudha atau Yon Arhanud, Kodam IV/Diponegoro.
"Motifnya, punya pacar lagi," ungkap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022), sebagaimana dikutip dari siaran langsung Youtube Kompas TV.
Menurut Luthfi motif ini didapat setelah pihaknya memeriksa keterangan delapan saksi.
Satu di antara saksi yang diperiksa adalah wanita berinisial W, yang merupakan pacar Kopda Muslimin.
Bahkan, setelah kejadian penembakan itu, Kopda Muslimin mengajak serta W untuk melarikan diri.
"Namun, yang bersangkutan tidak mau," imbuh Luthfi.
Dalam kasus ini, Luthfi mengatakan, tim gabungan dari Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro telah menangkap lima tersangka.
Mereka adalah Sugiyono dan Ponco Adi Nugroho yang bertindak sebagai eksekutor, Supriyono dan Agus Santoso sebagai pengawas, serta Dwi Sulistyono sebagai penyedia senjata api.
Diberitakan sebelumnya, Rini Wulandari menjadi korban penembakan orang tak dikenal, Senin (18/7/2022) sekitar pukul 11.00 WIB.
Rini ditembak dua orang tak dikenal yang mengendarai motor Kawasaki Ninja, setiba di rumah, setelah menjemput anaknya.
Para pelaku berhasil melakukan dua kali tembakan. Tembakan pertama diduga menembus tubuh Rini dan tembakan kedua bersarang di tubuhnya. (*)