Berita Semarang
30 Persen CCTV RT di Semarang Tak Berfungsi, Pemkot Belum Punya Anggaran Perbaikan
Sebanyak 30 persen CCTV yang telah dipasang di setiap RT oleh Pemerintah Kota Semarang kondisinya tidak berfungsi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sebanyak 30 persen CCTV yang telah dipasang di setiap RT oleh Pemerintah Kota Semarang kondisinya tidak berfungsi.
Biaya pemeliharaan belum masuk pada anggaran APBD 2022 sehingga CCTV yang tidak berfungsi belum dapat diperbaiki.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statisik dan Persandian (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto mengatakan, telah menurunkan 65 pegawai Diskominfo untuk mengecek kondisi CCTV di setiap RT.
Hasilnya, sekitar 30 persen CCTV memang dalam kondisi tidak berfungsi.
Baca juga: PSIS Semarang Tampil di Stadion Jatidiri Sabtu Besok, Bidik Tiga Poin Hadapi Rans Nusantara FC
Baca juga: Carlos Fortes Tak Ikut Main, PSIS Semarang Tetap Yakin Menang Lawan Rans Nusantara FC
Baca juga: Ngopi di Banaran 1911 di Kawasan Pabrik Kopi Tua Berusia Se-Abad Peninggalan Belanda di Kab Semarang
Saat ini, pihaknya memang belum dapat melakukan perbaikan mengingat pengadaan CCTV tahun anggaran 2019 - 2021 berada di kecamatan.
Secara administrasi, barang tersebut menjadi kewenangan kecamatan. Namun, dia berencana menganggarkan biaya pemeliharaan pada APBD 2023 sehingga nanti CCTV yang tidak berungsi akan diperbaiki oleh Diskominfo.
"Kemarin, sekitar 30 persen CCTV pada kondisi tidak berfungsi. Makanya, 2023 itu kami ajukan anggaran pemeliharaan," terang Soenarto, Jumat (22/7/2022).
Nantinya, sambung dia, Diskominfo akan mendata ulang kembali berapa jumlah CCTV yang tidak berfungsi.
Pasalnya, tidak semua CCTV yang tidak berfungsi ini mengalami kerusakan.
Beberapa CCTV tidak ditancapkan karena khawatir menghabiskan listrik besar.
Padahal, CCTV hanya menghabiskan sekitar lima hingga sepuluh watt saja.
Selain itu, ada pula beberapa CCTV yang hilang.
"Kami meminta kesadaran masyarakat bahwa ini untuk kepentingan publik. Mari, kita jaga bersama-sama," ajaknya.
Lebih lanjut, Soenarto menyebutkan, ada sejumlah CCTV yang mengalami kerusakan kabel atau komponen lainnya.
Ini akan dilakukan pengecekan oleh petugas bersamaan dengan penambahan satu kamera baru di setiap RT.