Berita Semarang
PKL Sekitar Lawangsewu Semarang Akan Ditertibkan, Dinas Perdagangan Cari Cara Pemindahannya
Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Simpang, tepatnya di samping Lawang Sewu Semarang bakal ditertibkan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Simpang, tepatnya di samping Lawang Sewu Semarang bakal ditertibkan.
Saat ini, Pemerintah Kota Semarang tengah mencari solusi terkait rencana penertiban lapak PKL tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nur Kholis mengatakan, upaya mencari solusi bagi para pedagang tidak hanya dilakukan Dinas Perdagangan saja melainkan juga masukan dari kecamatan dan kelurahan setempat.
Sementara ini, Pemkot menawarkan untuk relokasi ke Pasar Sampangan lantai 3.
"Tapi, sepertinya pedagangnya belum oke. Semua memang masih cari solusi. Opsi-opsi yang disampaikan belum fix," terang Nurkholis, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Punya Banyak Potensi, Kelurahan Jomblang Semarang Rintis Destinasi Wisata
Baca juga: Semangat Para Pesepeda Cetak Rekor MURI Mabes Polri Jakarta-Akpol Semarang Sejauh 508 Kilometer
Baca juga: Resmikan Vihara di Desa Bleber, Bupati Haryanto: Keberagaman di Pati Harus Terus Terjaga
Diakuinya, opsi yang ditawarkan dinas maupun kelurahan belum pas atau belum dapat diterima para pedagang.
Adanya usulan pembangunam shelter kuliner di sekitar Lawang Sewu, menurutnya, perlu komunikasi lebih lanjut mengingat hal itu membutuhkan tempat dan kajian.
"Pembangunan shelter butuh tempat. Kalau itu di wilayah kelurahan juga butuh komunikasi, butuh kajian kira-kira mengganggu kegiatan yang lain atau tidak. Ya memang masih cari solusi. Kami sendiri juga sulit mencari tempat yang representatif menurut pedagang. Pembangunan shelter, bila tempatnya memang memungkinkan, bisa dilakukan," jelasnya.
Sekretaris Komisi B DPRD Kota Semaramg, Johan Rifai mengatakan, sejauh ini Pemkot belum memberikan informasi mengenai rencana pengelolaan Jalan Simpang di samping Lawang Sewu tersebut.
Pihaknya juga mengaku belum menerima aduan pedagang mengenai rencana penataan PKL di kawasan tersebut.
Meski demikian, dia menekankan, setiap pemindahan PKL harus disertai solusi yang baik.
Dinas Perdagangan harus menemukan solusi untuk menghidupkan UMKM kuliner yang mendukung wisata Lawang Sewu.
“Selain wisatawan, orang-orang yang bekerja di kantor-kantor sekitar situ, golongan rendah hingga menengah juga butuh tempat makan murah," tambahnya.
Menurutnya, pembuatan shelter kuliner di lokasi tak jauh dari Lawang Sewu akan lebih memberikan solusi dibanding harus dipindah di tempat yang jauh.
Apalagi, saat ini pengunjung Lawang Sewu sudah menggeliat.
"Bisa dibayangkan, kalau tempat wisata tidak ada kuliner seperti apa. Sebenarnya, justru pemerintah seharusnya memperhatikan pedagang untuk melengkapi fasilitas destinasi wisata," ujarnya.
Pembangunan shelter kuliner, lanjut dia, sangat memungkinkan dilakukan dengan catatan tersedia tempatnya. Pembangunan dapat dianggarkan melalui APBD perubahan 2022.
"Mengingat jumlah PKL tidak banyak, saya yakin biayanya juga tidak besar. Catatannya, selama ada tempatnya dan pedagang cocok,” katanya.
Selaku Komisi B, pihaknya siap memfasilitasi paguyuban pedagang berkomunikasi dengan Dinas Perdagangan untuk menemukan solusi yang terbaik.
Pihaknya mempersilakan pedagang untuk melayangkan surat ke komisi B DPRD Kota Semarang.
Seorang PKL Jalan Simpang, Emy Sulistiyati mengaku, sudah mendapatkan surat peringatan hingga ketiga (SP 3). Dia pun pasrah dengan rencana penertiban ini karena belum tahu rencana selanjutnya.
"Pada 19 Mei 2022 lalu, seharusnya dilakukan pembongkaran. Tetapi sebelum tanggal itu, kami bersama paguyuban pedagang berupaya menemui Bu Lurah untuk meminta penundaan untuk mencari tempat dulu. Akhirnya diperbolehkan," jelasnya.
Baca juga: Resmikan Vihara di Desa Bleber, Bupati Haryanto: Keberagaman di Pati Harus Terus Terjaga
Baca juga: Libur Telah Tiba! Berikut 5 Destinasi Wisata di Pati yang Cocok untuk Mengisi Liburan Sekolah
Baca juga: Virus PMK Bisa Hidup di Air sampai 40 Jam, Disnakeswan Jateng: Jangan Cuci Jeroan Kurban di Sungai
Para pedagang ditawari untuk pindah ke Pasar Sampangan lantai 3, Pasar Wonodri lantai 3, tepi Jalan Imam Bonjol, Jalan Thamrin dan Jalan Mataram.
Dia pun telah melakukan survei lokasi dan menilai lokasi tersebut kurang sesuai.
Dia berharap, pemerintah bisa membuatkan shelter PKL yang lokasinya tak jauh dari Lawang Sewu.
"Kami berharap, konsep penataan PKL Jalan Simpang ini sebagai satu kesatuan atau tempat kulinernya wisata Lawang Sewu Semarang. Kami butuh ditata yang rapi, bukan dipindah di tempat yang jauh," ucapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/PKL-Jalan-Simpang.jpg)